Selamat Datang di Website Kami Info Jihad Internasinal

Donasi Untuk Keluarga Mujahid

Minggu, 20 Mei 2012

Menjelang Kekalahan Nato Di Afghanistan


KTT Nato membahas detil penarikan pasukannya dari Afghanistan. Bagaimana skenario yang harus dilakukan keluar dari Afghanistan.
Sekarang para pemimpin Nato sedang melakukan KTT di Chicago Amerika Serikat, membahas langkah strategi agar bisa keluar dari Afghanistan dengan selamat.
Sementara itu, sampai hari ini Pakistan masih menutup jalur logistik dari darat, laut, dan udara menuju Afghanistan. Inilah yang membingungkan para pemimpin Nato.
Dibagian lain, Presiden AS Barack Obama dijadwalkan bertemu dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, hari Minggu. Karzai sengaja diundang dalam pertemuan KTT Nato, yang akan membahas masa depan Afghanistan, pasca penarikan pasukan Nato, tahun 2014 nanti.

Pemerintahan Karzai sekarang menghadapi manuver militer Taliban dengan skala yang luas, dan setiap hari jatuh korban di fihak pasukan Nato.
"Akan ada tantangan besar dengan terus jatuhnya korban di Afghanistan.. Kami akan melakukkan pembahasan yang lebih serius mencari jalan keluar dari Afghanistan", ujar Obama. "Tapi kami yakin kami berada di jalur yang benar", tambahnya.
Obama dan pemimpin dunia lainnya akan menyusun peta jalan keluar dari perang di Afghanistan pada pertemuan puncak, yang dibuka Obama yang disertai aksi demonstrasi yang luas yang menentang perang di Afghanistan.
Para pemimpin Nato akan menyusun jadwal penarikan pasukan dan transisi keamanan dari pasukan yang dipimpin NATO kepada  pasukan Afghanistan, ungkap pejabat Nato
Presiden Afghanistan Hamid Karzai, yang menghadiri pertemuan puncak itu bersama dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, di warnai sikap skeptis, karena kedua negara menghadapi tantangan yang luas dari Taliban.
Tidak banyak pilihan yang harus dilakukan menghadapi offensive militer Taliban yang semakin luas. Pasukan Nato juga menghadapi serangan dari militer Afghanistan, yang tidak menginginkan keberadaan pasukan Nato di negeri itu.
Presiden baru Prancis, Francois Hollande, segera akan mengumumkan penarikan pasukan Perancis dari Afghanistan pada akhir tahun ini. Hollande yang baru terpilih itu, sangat berbeda kebijakannya dengan Sarkozy, yang akan segera keluar dari Afghanistan. Perancis tidak ingin dibebani biaya perang di Afghanistan akibat krisis negaranya.
Hollande bahkan merencakan akan meninggalkan seluruh peralatan militer Perancis di Afghanistan, bila tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan Pakistan, yang sampai hari masih menutup seluruh  jalur darat, yang akan menuju pelabuhan Karachi, yang akan digunakan mengangkut peralatan militer Perancis.
Seorang juru bicara Taliban mengatakan Minggu bahwa deklarasi Hollande "adalah keputusan berdasarkan realitas dan refleksi dari pendapat bangsanya", ujarnya.
"Kami menyerukan kepada semua negara anggota NATO lainnya tidak bekerja untuk kepentingan politik para pejabat Amerika, dan mendengarkan seruan rakyatnya, dan segera menarik semua pasukannya dari Afghanistan," kata juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid dalam sebuah pernyataan, dan menggambarkan apa yangdikatakan sebagai "kebiadaban" pasukan Nato di Afghanistan.
"Invasi Afghanistan oleh Amerika dan sekutunya merupakan bentuk 'perang kotor' yang hanya dibenarkan oleh tirani yang hanya dilakukan untuk keuntungan politik dan ekonomi," katanya.

Nato dan Sekutunya akan menghadapi kerugian besar, dan ini merupakan kekalahan kekuatan Barat, sesudah Soviet yang melakukan invasi militer ke Afghanistan, sejak tahun l979.
Perginya pasukan Nato dan Sekutunya dari Afghanistan, hanya menunjukkan kemenangan pejuang Taliban, yang akan segera berdirinya pemerintahan Taliban di Afghanistan menggantikan pemerintahan boneka Amerika Serikat, Hamid Karzai. (af)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar