(Info Jihad Internasional)_Sebuah memo setebal 13 halaman menggambarkan ketakutan pemerintah AS terhadap ancaman kebocoran rahasia negaranya seperti yang dilakukan situs Wikileaks. Memo tersebut berisi kebijakan-kebijakan baru yang diterapkan Gedung Putih untuk mencegah kebocoran itu.
Mulai sekarang, Gedung Putih menginstruksikan semua departemen pemerintah dan lembaga negara membuat program "ancaman orang dalam" untuk segera mengetahui jika ada karyawan yang tidak puas atau tidak bisa dipercaya, yang mungkin tergoda untuk membocorkan rahasia negara pada pihak lain, seperti yang dipublikasikan Wikileaks baru-baru ini.
Gedung Putih juga mendesak para pegawai negeri senior untuk meningkatkan keamanan jaringan internetnya serta mempekerjakan tim psikiater dan sosiolog yang bisa "mendeteksi perubahan perilaku", lalu memantau suasana hati dan sikap para staf yang memiliki akses ke informasi-informasi penting dan rahasia.
Pemerintah AS mengambil kebijakan ini untuk mencegah terulangnya kebocoran rahasia negara, yang mendominasi pemberitaan media massa dalam beberapa bulan terakhir dan membuat malu pemerintah AS. Ironisnya, dua hari setelah memo di atas dikirimkan Gedung Putih ke seluruh departemen dan lembaga negaranya, memo itu pun dibocorkan ke staf pemberitaan stasiun televisi NBC dan langsung diunggah ke situs mereka.
Dalam memo itu Gedung Putih menanyakan setiap kepala departemen pemerintah "Apakah Anda punya program 'ancaman orang dalam' atau landasan untuk program semacam?" Memo itu juga menyatakan bahwa para kepala departemen selayaknya mengawasi "kebahagian yang relatif" para pekerjanya, seorang staf yang menunjukkan 'kesedihan dan kegelisahan" kemungkinan tidak bisa dipercaya.
Di bagian lain memo tersebut, mengingatkan pembacanya pada level paranoid zaman Perang Dunia II. Gedung Putih menanyakan apakah lembaga negaranya sudah menggunakan alat deteksi kebohongan atau mengetahui adanya perjalanan luar negeri dengan frekuensi yang tidak biasa, adanya kontak atau preferensi terhadap pihak asing yang dilakukan oleh para staf di lembaga bersangkutan.
Penyusun memo itu adalah Jacob J. Lew, direktur Manajemen dan Anggaran Kantor Gedung Putih. Lew nampaknya juga sangat khawatir bila media massa bisa mengakses informasi-informasi yang bisa merugikan AS. Dalam memo itu Lew juga ingin memastikan bahwa "semua pegawai pemerintahan diminta membuat laporan tentang hubungan mereka dengan media massa" serta menyarankan pada staf yang sudah pensiun tetap dipantau.
Pemerintah AS meyakini Bradley Manning adalah orang yang membocorkan pesan-pesan diplomatik pemerintah AS kepada Wikileaks. Meskipun Manning--seorang prajurit militer yang tergolong masih junior dan pernah bertugas di Irak--bahkan tidak memiliki akses ke jaringan komputer yang digunakan Departemen Pertahanan AS untuk mengirimkan sejumlah informasi rahasia. Manning kini masih berada dalam tahanan miiter dan sedang menunggu proses hukum di pengadilan militer.
Menanggapi dokumen "keamanan" yang disusun Lew, Pakar Keamanan Nasional dari Federasi Ilmuwan AS Steven Aftergood pada NBC mengatakan bahwa memo itu cuma sebuah "paranoid" dan bukan untuk "keamanan".
Sumber : Eramuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar