(Info Jihad Internasional)_MOGADISHU - Pesawat tak berawak bersenjata milik AS ternyata diam-diam telah beroperasi di Somalia, dilaporkan bahwa tembakan pertama dari drone kebanggaan AS ini menargetkan dua anggota senior Mujahidin Al Shabaab, kelompok bersenjata anti-pemerintah yang ingin menegakkan syariat Islam secara Afrika tersebut.
Serangan, dilaporkan dilancarkan pada 23 Juni lalu, diyakini menargetkan konvoy Mujahidin Al Shabaab, namun sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Mujahidin terkait laporan ini.
Serangan itu tidak segera diidentifikasi sebagai serangan pesawat tak berawak, namun seorang pejabat militer AS mengatakan pada Kamis (30/6) bahwa serangan datang dari seperti pesawat terbang, lansir Washington Post.
Serangan ini menjadikan Somalia sebagai negara keenam di mana AS melakukan intervensi militer dengan melancarkan serangan drone-nya. Mereka juga melakukannya di Libya, Yaman, Irak dan yang paling intensif adalah di Pakistan dan Afghanistan yang sejauh ini telah menewaskan ribuan korban sipil di dua negeri kaum Muslim tersebut.
Abdirashid Mohamed Hidig, wakil menteri pertahanan negara transisi Somalia, menolak untuk mengidentifikasi siapa pejuang Al Shabaab yang menjadi target serangan, ia hanya mengatakan bahwa operasi tersebut dilakukan oleh negara sekutu Somalia.
Daveed Gartenstein-Ross, seorang ahli “kontraterorisme” mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan di Somalia menekankan pendekatan baru Amerika untuk “kontraterorisme” yang dimulai dengan serangan drone.
Mengingat lokasi serangan di Somalia selatan, kemungkinan pesawat tersebut diterbangkan dari Kenya. Militer penjajah AS menggunakan lapangan udara di Manda Bay, sekitar 300 Km dari sebelah selatan lokasi serangan, ujar Daveed.
Masih menurutnya, Amerika mungkin akan meluncurkan lebih banyak serangan serupa di Somalia. Sementara ini, taktik tersebut yang mungkin dilakukan.
Mujahidin Al Shabaab di Somalia terus memperlihatkan taring mereka dengan melancarkan serangan mematikan setiap harinya terhadap tentara Uni Afrika dan tentara Somalia. Mereka juga telah berhasil membebaskan banyak wilayah di Somalia dan kini berada dalam naungan kontrol mereka. Selain itu, mereka berhasil merangkul kelompok lainnya dan para kepala suku yang akhirnya bergabung dengan mereka dan berjuang bersama-sama. Salah satu kelompok Islam yang menyatukan diri dengan Al Shabaab adalah dari Hizbul Islam.
Inilah yang membuat AS gerah dan akhirnya memutuskan melakukan intervensi dengan melancarkan serangan misil dari pesawat tak berawak di wilayah Somalia. (Arrahmah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar