Siraaj
Selasa, 7 Agustus 2012 23:02:04
(Arrahmah.com)Â - Kontroversi kampanye sosial #SaveMaryam cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia. Mengingat program #SaveMaryam ini menyoroti masalah pemurtadan di Indonesia, yang menurut pengamatan tim #SaveMaryam, jumlahnya kira-kira mencapai 2 juta Muslim Indonesia telah pidah agama alias murtad dari Islam ke Kristen akibat Kristenisasi yang agresif.
Sebagian orang meragukan #SaveMaryam, karena beberapa kejanggalan dalam kampanye-nya yang dilancarkan melalui internet dengan mem-posting video campaign berjudul "Save Maryam". Dalam video itu, #SaveMaryam menjelaskan bahwa terjadi penurunan drastis pemeluk Islam di Indonesia akibat korban Kristenisasi. Poin yang mereka tekankan adalah, angka 2 juta Muslim yang pindah ke agama Kristen dan bahwa di tahun 2035 Indonesia diperkirakan akan tidak lagi menjadi negara berpopulasi Muslim terbesar dunia, jika kristenisasi yang massif sukses tak terbendung. Atas kedua poin tersebut, #SaveMaryam merancang program-program yang akan dilaksanakan di Indonesia untuk mencegah gelombang besar pemurtadan. Untuk itu mereka membutuhkan dana yang cukup besar.
Para pembaca yang ragu melakukan analisa logis untuk mengungkap kejanggalan dari kampanye #SaveMaryam, ada yang berpendapat bahwa #SaveMaryam ini proyek bohong mirip proyek Kony 2012 yang dilaporkan sebagai kampanye penipuan. Meragukan data yang dikatakan oleh #SaveMaryam dan tidak ada konfirmasi resmi dari ormas Islam Indonesia terkait proyek ini, meskipun #SaveMaryam menyatakan bahwa mereka telah menjalin koordinasi dengan salah satu ormas Islam besar di Indonesia, Muhammadiyah. (Keterangan lebih lanjut baca:Â "Ada apa dengan Save Maryam?, Fimadani.com").
Syaikh Tawfique ChowdhurySebagian lagi, tidak lantas menganggap kampanye #SaveMaryam ini sebagai proyek penipuan, sebab beberapa bukti cukup menguatkan. Diantaranya bahwa #SaveMaryam ini dibawah asuhan Syaikh Dr Tawfique Chowdhury, seorang da'i terkenal yang merupakan pemimpin dan CEO dari badan charity terkemuka Mercy Mission World (MMW) yang telah mempunyai nama di beberapa negara, bersama da'i-da'i berkompeten yang ikut terlibat di dalamnya. Selain itu, juga diperkuat oleh konfirmasi Asyari Usman, salah seorang staf BBC di London yang meminta kejelasan langsung ke pihak MMW di UK. Berikut klarfikasinya yang dipublikasikan oleh Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (KIBAR).
Brother Raheem bicara dengan bang NazaruddinBrother Raheem bersama Asyari UsmanSalam alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati. Alhamdulillah, kampanye Save Maryam yang sempat menimbulkan reaksi beragam dari kalangan Muslim, sore tadi sudah menjadi sangat jelas; jelas bahwa kampanye itu genuine, asli, otentik.
Sore tadi saya dan Bang Nazarudin berhasil menjumpai salah seorang brother yang aktif di Mercy Mission UK (MM-UK) yang meluncurkan kampanye Save Maryam.
Dalam pertemuan di 233 Central Park Road, London, E6 3EA, Brother Raheem menegaskan bahwa Save Maryam betul merupakan salah satu inisiatif MM-UK. Bukan scam, bukan penipuan, bukan kampanye yang dibuat oleh pihak non-Muslim.
Memang beliau mengakui bahwa lack of consultancy dengan orang Indonesia, terutama yang bermukim di LN, membuat beberapa data di dalam video SM agak berlebihan. Mereka mengatakan, "We don't know any Indonesian living in the UK whom we can get advice from."
Poin penting lainnya adalah bahwa video itu bertujuan utk menumbuhkan awareness saja, belum lagi pada tahap implementasi rencana-rencana mereka. Mereka juga menyebutkan kerja sama dengan Muhammadiyah di Indonesia dalam melanacrakan kampanye itu. Kerja sama dg Muhammadiyah ini sempat juga disebut-sebut dalam komunikasi di media sosial, termasuk yang diterima oleh Ustad Salim Fillah via Tweeter.
Insya Allah, besok sore di studio Ramadan TV (di sekitar Wembley), saya dan Bang Nazarudin akan dipertemukan dengan seorang brother lain dari MM-UK yang, menurut Bro Raheem, terlibat langsung dalam menyiapkan SM.
Jadi, insya Allah tidak ada lagi keraguan mengenai otentisitas SM dan juga LSM yang memprakarsainya.
Terlampir foto pertemuan dengan Brother Raheem. Semoga klarifikasi ini menghilangkan keraguan dan kebingungan.
http://emzeth.com/4save.pdf
Wassalam,
Asyari Usman
Syaikh Chowdhury sendiri, telah mengkonfirmasi proyek #SaveMaryam ini melalui rilisan video yang dipublikasikan di Youtube tertanggal 27 Juli 2012. Kala itu Syaikh Chowdhury menjelaskan bahwa ia benar berada dibalik #SaveMaryam Campaign dan #SaveMaryam bukanlah proyek penipuan. Terkait bagaimana pihaknya mengetahui bahwa begitu banyak Muslim di Indonesia yang murtad, ia mengatakan bahwa timnya telah melakukan penelitian langsung ke Indonesia dengan bantuan ormas Islam lokal.
Dari mana angka 2 juta itu?
Azim Kidwai, salah satu anggota tim yang bertanggungjawab atas program #SaveMaryam ini, mengklarifikasi tentang angka 2 juta, bahwa angka 2 juta Muslim murtad dari Islam didapat dari riset langsung ke Indonesia-sama seperti penjelasan Syaikh Chowdhury-mereka memiliki tim yang dikirim ke Indonesia untuk melakukan penelitian dengan mencari fakta melalui warga lokal, institusi-institusi lokal, dan ormas Islam lokal. Dengan riset ini mereka sampai pada kesimpulan bahwa banyak sekali orang Muslim Indonesia yang telah meninggalkan Islam (murtad). Selain itu, menurut Kidwai, mereka juga telah melakukan riset dengan mengamati data dari organisasi pengamat seperti International Cricic Group (ICG), yang memiliki tim di Indonesia. Dengan data-data yang diamati, #SaveMaryam menyimpulkan bahwa kurang lebih 2 juta Muslim Indonesia telah murtad.
Brother Azim KidwaiMeskipun demikian, jumlah bombastis ini masih meragukan banyak pihak di Indonesia. Penjelasan #SaveMaryam terkait jumlah ini masih dirasa tidak jelas dan penuh kejanggalan serta membuat orang bertanya-tanya.
Bagaimana jika data itu benar-benar keliru? Kidwai mengatakan, jika pun jumlah yang mereka simpulkan keliru, maka pihaknya adalah orang yang paling bahagia, yang artinya tidak sampai separah itu konversi dari Islam ke Kristen di Indonesia.
Namun Muslim Indonesia tetap masih menunggu klarifikasi detail terkait data yang diklaim #SaveMaryam ini.
Mengapa Maryam?
Mengapa kampanye ini dinamakan Save Maryam? mengapa Maryam?
Menurut tim #SaveMaryam, Maryam adalah simbol pemuda atau pemudi Islam-karena Maryam adalah seorang Muslim-agar tidak menjadi Mary-karena Kristen menyebutnya Mary-. Maryam dalam kampanye ini menunjukkan bahwa di Indonesia banyak Muslim, terutama pemuda atau pemudi yang hidup dalam kebingungan, mengetahui Islam tidak lebih dari karena ia lahir di keluarga Muslim, dan lemahnya ekonomi plus lemahnya pemahaman aqidah menjadikan Maryam mudah untuk menjadi target Kristenisasi. Oleh sebab itu, Maryam perlu diselamatkan.
Mengapa di Indonesia?
MMW bermaksud untuk membantu bangkitnya Islam di negara yang pemeluk Islamnya terbesar di dunia. Disebabkan maraknya pemurtadan, dikhawatirkan Indonesia tidak akan lagi menjadi negara mayoritas Muslim. Melihat problem yang besar ini, MMW merasa diperlukan dakwah yang lebih luas agar Indonesia tidak menjadi "mantan" negara Muslim. Karena itu Muslim harus teguh di atas agamanya, dan ini membutuhkan ilmu.
Atas dasar kesadaran ini, proyek #SaveMaryam diharapkan bisa mencegah arus Kristenisasi dan melakukan dakwah pada kalangan Muslim yang masih awam terhadap ajaran Islam.Â
Apa yang ingin dilakukan #SaveMaryam di Indonesia?
#SaveMaryam campaign berharap bisa mengumpulkan 5000 orang di seluruh dunia untuk berdonasi sebesar $ 400, dengan ini #SaveMaryam ingin melakukan dakwah terkoordinasi yang besar di Indonesia.
#SaveMaryam berencana akan memulai dakwahnya di wilayah Yogyakarta, kota besar yang diketahui menjadi tempat banyak organisasi misionaris melakukan kegiatan Kristenisasi, dengan mendirikan TV Islam yang bisa dijangkau jutaan orang.
Mengapa TV? bagaimana dengan orang-orang miskin yang tak memiliki TV?
Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas, banyak pulau-pulau di Indonesia yang belum terjamah oleh alat elektronik. Lantas mengapa #SaveMaryam berencana untuk mendirikan stasiun TV? bagaimana dengan orang-orang miskin di pedalaman-yang rentan Kristenisasi-namun tak memiliki alat elektronik seperti TV? mengapa tidak mendistribusikan bantuan makanan dan para da'i untuk berdakwah? pertanyaan-pertanyaan ini muncul dibenak orang-orang yang concern terhadap #SaveMaryam campaign ini.
Mengenai ini tim #SaveMaryam mengatakan bahwa program TV Islam adalah step ke-2 dari 10 step yang MMW akan jalankan selama 25 tahun kedepan. Tim #SaveMaryam juga akan melaksanakan program-program lainnya yang akan membantu masyarakat Muslim Indonesia untuk meningkatkan pemahaman agama, keshalihan, dan perbekalan diri serta bantuan kemanusiaan. Menurut #SaveMaryam, TV adalah salah satu solusi yang efektif untuk dakwah di Indonesia yang besar ini, karena menurutnya TV telah terbukti memberikan sumbangsih yang cukup signifikan untuk menyebarkan kesadaran umat akan ajaran Islam di negeri-negeri Muslim di seluruh dunia. Sementara bagi orang-orang miskin yang tidak memiliki TV di rumah mereka, menurut #SaveMaryam, bisa menontonnya di tempat umum lokal yang menyediakan TV yang dekat dengan tempat tinggal mereka.
Bisa menyinggung ormas Islam Indonesia?
Meskipun pihak MMW telah memberikan konfirmasi dan penjelasan terkait orisinalitas proyek #SaveMaryam ini, pihak Muslim Indonesia masih menanti klarifikasi yang lebih jelas dan lebih besar disebabkan video campaign #SaveMaryam telah menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa bahasa, sedang keontetikan data yang dipaparkan #SaveMaryam masih meragukan dan terlihat berlebihan.Â
Sebagian orang merasa data yang disimpulkan oleh #SaveMaryam bisa menyinggung ormas Islam Indonesia. Seolah-olah para Ustadz yang bersusah payah berdakwah hingga masuk ke daerah-daerah pelosok Indonesia tak menghasilkan apa-apa, seolah ormas-ormas Islam besar di Indonesia tidak aware akan aksi pemurtadan di negaranya.Â
Telah kita ketahui sebelum kampanye #SaveMaryam ini muncul, ormas Islam Indonesia telah sangat aware akan aksi pemurtadan yang kian menjamur. Mereka pun telah melakukan upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk membendung arus pemurtadan, sedang keberhasilan usaha diserahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan kebangkitan Islam di Nusantara ini pun mulai terlihat.
Tapi kita juga tak bisa serta-merta mendiskreditkan usaha MMW, bagaimanapun kita harus menghargai perhatian dan usaha MMW terhadap saudara-saudara Muslim di Indonesia, terlepas dari kontroversi yang ada. Jika #SaveMaryam akan melakukan aksi nyata di Indonesia untuk mencegah pemurtadan, bukankah ini akan menjadi dukungan bagi dakwah Islam di Indonesia agar lebih kuat dan meluas? semoga.
Menyebarnya Kristenisasi di Indonesia nyata adanyaÂ
Faktanya, menyebarnya Kristenisasi di Indonesia bukanlah cerita bohong. Benar adanya di Indonesia Kristenisasi semakin menjamur. Kristenisasi biasanya menargetkan Muslim awam terutama mereka yang dalam kondisi lemah secara ekonomi yaitu kaum duafa, dan Muslimah adalah salah satu target paling "top". Ya, Muslimah sangat rentan menjadi target pemurtadan. Umumnya, trik yang digunakan adalah dengan menikahi sang Maryam (Muslimah), kemudian setelah menikah Maryam menjadi tergantung kepada suami, sehingga banyak yang lebih memilih untuk murtad dengan mengikuti sang suami yang kafir, naudzubillah, pun disebabkan oleh lemahnya iman akibat kejahilan akan dasar-dasar Aqidah Islam.
Belum lagi jika bencana alam terjadi di Nusantara yang subur ini, para misionaris tak jarang memanfaatkan situasi dengan "berdakwah" dan memberi "bantuan" untuk mengiming-imingi mereka yang tak berdaya dan awam berpindah menjadi Kristen baik dengan keyakinan atau keterpaksaan karena keadaan, dan banyak contoh kasus pemurtadan lainnya.
Seperti yang dijelaskan staf BBC di London, poin penting dari kampanye #SaveMaryam ini untuk menumbuhkan kesadaran umat Islam atas pemurtadan yang terus merajalela. Supaya tidak menganggap remeh masalah pemurtadan maka diperlukan warning dan aksi yang lebih besar dari umat Islam.
Jaga orang terdekat kita dari pemurtadan
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."Â (At-Tahrim: 6)
Ayat tersebut menekankan bahwa dakwah yang pertama adalah dimulai kepada keluarga atau orang-orang terdekat kita, tentunya dengan kadar kemampuan masing-masing. Keluarga adalah benteng pertama, benteng keimanan dan kepribadian. Seseorang yang dididik dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah, insyaAllah, akan terlindung dari penyesatan pemahaman atau bahkan pemurtadan. Sebab, iman yang kuatlah menjadi faktor utama yang menjadi senjata untuk menangkal pemurtadan. Meskipun, tidak menjadi jaminan juga bahwa keluarga shalih semua generasinya akan menjadi shalih, karena semua tergantung pada kehendak Allah Ta'ala, Sang pemilik Hidayah. Tetapi manusia hanya bisa berusaha sementara tawakkal hanya kepada Allah.
Problema pemurtadan adalah tanggungjawab semua Muslim, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kita semua selayaknya mengambil peran dalam dakwah, sekecil apapun itu. Keprihatinan MMW terhadap perkembangan Islam di Indonesia, patut diapresiasi, terlebih mereka adalah sesama Muslim yang menaruh perhatian terhadap saudara mereka. Kritis boleh tetapi bukan berarti kita menjadi skeptis terhadap segala hal apalagi langsung menuduh dusta. Namun MMW tetap diharapkan merenungi dan mengklarifikasi lebih jelas terkait dugaan kekeliruan yang ada, demi kebaikan semua pihak.
Bagi mereka yang yakin akan program #SaveMaryam ini, Â itu adalah hak mereka, begitupun juga bagi mereka yang ragu, itu adalah hak mereka, berdasarkan alasan masing-masing. Tetapi proyek #SaveMaryam ini bukanlah scam berdasarkan konfirmasi dari beberapa pihak.
Wallahu a'alam bishshawab
Note:Â Seperti yang diberitakan eramuslim.com belum lama ini, pihak Arrahamah.com sedang menghubungi pihak #SaveMaryam untuk mencari klarifikasi yang lebih jelas, kami telah berusaha melakukannya dengan bertanya terkait soal-soal yang mengganjal. Namun dari pihak #SaveMaryam tidak memberikan jawaban yang lebih detail melainkan hanya informasi yang telah tertera pada situsnya dan penjelasan Syaikh Tawfique Chowdhury serta tim #SaveMaryam lainnya.
(siraaj/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar