Frattini membuat pernyataan ini ketika ia mengadakan pembicaraan dengan pemimpin oposisi Libya Mustafa Abdel Jalil di ibukota Italia, Roma, pada hari Selasa ini (19/4), AFP melaporkan.
"Presiden (Abdel Jalil) berbicara kepada kami bahwa sekitar 10.000 orang telah tewas dan 50.000 sampai 55.000 terluka," kata Frattini, mengutip angka-angka yang disusun oleh pemerintahan oposisi yang berbasis di Benghazi.
Banyak warga sipil juga dilaporkan tewas sejak koalisi pimpinan Amerika melakukan kampanye udara besar-besaran melawan pasukan rezim pada tanggal 19 Maret di bawah mandat PBB untuk melindungi penduduk Libya.
Sementara itu, pasukan pimpinan Amerika telah mengakui membunuh pasukan revolusioner dan warga sipil dalam serangan udara terbaru di Libya timur.
Aliansi militer Barat, bagaimanapun, menolak untuk meminta maaf atas penembakan salah sasaran yang mematikan tersebut.
Sementara itu, pasukan revolusioner mengkritik pasukan pimpinan Amerika atas kegagalan mereka untuk mencegah pembunuhan warga sipil oleh pasukan penguasa Libya Muammar Gaddafi.Sumber : (Eramuslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar