Ada Bilal bin Rabah yang di panggang diteriknya matahari, belum cukup puas, orang-orang kafir itu menindihkan batu besar di dada yang terpanggang terik matahari dan panasnya pasir siang hari tapi tidak merubah apa yang telah terhujam di dalam hati. Ada Khubaib bin ‘adiy yang menyerahkan jiwa dan raganya untuk kebenaran, ucapan terakhirnya yang akan dikenang sepanjang masa :
Mati bagiku tak menjadi masalah.
Asalkan ada dalam ridha dan rahmat Allah.
Dengan jalan apapun kematian itu terjadi.
Asalkan kerinduan kepada Nya terpenuhi.
Ku berserah kepada Nya.
Sesuai dengan takdir dan kehendak Nya.
Semoga rahmat dan berkah Allah tercurah.
Pada setiap sobekan daging dan nanah
Asalkan ada dalam ridha dan rahmat Allah.
Dengan jalan apapun kematian itu terjadi.
Asalkan kerinduan kepada Nya terpenuhi.
Ku berserah kepada Nya.
Sesuai dengan takdir dan kehendak Nya.
Semoga rahmat dan berkah Allah tercurah.
Pada setiap sobekan daging dan nanah
Masih banyak cerita kepahlawanan para shahabat Rasulullah SAW yang bila di ceritakan akan menjadi berkitab-kitab, tapi ada satu yang tak boleh dilupakan tentang mereka, mereka sedang mengajarkan kepada kita tentang sebuah keistiqomahan, mereka meyakini bahwa konsekuensi di atas kebenaran adalah siksaan , hinaan bahkan kematian, tapi mereka menikmatinya.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Robb kami ialah Allah” kemudian mereka beristiqomah (meneguhkan pendirian mereka), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):”Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (QS. Fushshilat: 30)
Ayat diatas mengambarkan keadaan orang-orang yang bertauhid dan mereka tetap begitu walaupun banyak rintangan berat, karena mereka meyakini bahwa janji Allah itu pasti dan tidak akan pernah di ingkari. Bahkan Rasul kita SAW sangat menekankan arti penting istiqomah:
Dari Abu ‘Amr atau Abu ‘Amrah Sufyan bin Abdillah rodhiallohu ‘anhu, aku berkata: wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam ajarkanlah kepadaku dalam (agama) islam ini ucapan (yang mencakup semua perkara islam sehingga) aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itu kepada orang lain selain engkau, (maka) Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ucapkanlah: “aku beriman kepada Allah”, kemudian beristiqomahlah dalam ucapan itu” (HR. Muslim, no. hadits: 38)
Istiqomah begitu mudah diucapkan tapi sangat sulit dalam praktik kehidupan, hanya orang-orang yang yakin dan tenang dalam iman lah yang mampu melaksanakannya, tidak terpengaruh keadaan dan tempat.
Dan semoga kita adalah orang-orang yang tenang dalam iman itu, penerus para pendahulu yang tidak goyah dalam mengarungi jalan dakwah dan jihad, dan kepada Allah sebaik-baiknya tempat kembali.
“Maka beristiqomahlah (tetaplah) pada jalan yang lurus menuju kepada Allah dan mohonlah ampun kepada-Nya” (QS. Fushshilat: 6)
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar