Februari lalu, persembunyian Taliban di Marjah diserang dalam operasi terbesar perang Afghanistan. Pekan lalu, Presiden AS, Obama terbang ke Afganistan dan menyatakan, "Pasukan kami telah membuat Taliban keluar dari kubu mereka di Marjah .... Amerika Serikat tidak berhenti setelah memulai sesuatu."
Tapi apa itu "sesuatu"? Apakah sesuatu itu juga termasuk Presiden Afghanistan, Hamid Karzai?
Duta Besar Amerika Serikat ke Afghanistan, Karl Eikenberry, mengatakan kepada Washington bahwa "Karzai bukan merupakan mitra strategis yang memadai." Padahal, di tingkat local Afghanistan, Karzai telah lama memegang tongkat kekuasaan politik dengan mengontrol keuangan provinsi termasuk kepala polisi. Terlepas dari keberhasilan koalisi di tingkat distrik.
Dua hari yang lalu, mulai terjadi friksi antara Karzai dan Washington. Kedatangan Obama pekan lalu ke Afghanistan, diam-diam dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, tampaknya telah membuat harga diri Karzai terbanting. Seorang kolumnis di New York Times menulis, mungkin ada dua cara ke depan yang bisa atau akan diberlakukan terhadap Karzai.
Karzai harus diperlakukan sebagai presiden simbolik dan diberi "perawatan jamur" - yaitu, AS harus mematikan arus informasi dan sumber daya secara langsung kepada pemerintah Afghanistan. Presiden AS Ronald Reagan pernah melakukan ini terhadap Ferdinand Marcos.
Pada bulan Februari 1986, Reagan memperingatkan Marcos bahwa jika tentara pemerintah menyerang pasukan oposisi di pinggiran Manila, hal itu akan menyebabkan "kerusakan tak terhitung" dalam hubungan dengan Amerika Serikat, artinya keran bantuan akan dimatikan. Ketika sebangsanya melihat bahwa ia dilucuti prestise dan dukungannya, mereka akhirnya memaksa Marcos ke pengasingan.
Kedua, di Afghanistan AS akan memotong Karzai sebagai jalur prosedural resmi. Seorang gubernur provinsi, Gulab Mangal, yang diangkat oleh Karzai, telah terbukti sebagai mitra AS yang inovatif. Jadi kemudian bantuan koalisi tidak perlu mengalir melalui Kabul.
Jenderal Stanley McChrystal, kepala Komando Sentral, tampaknya sudah mempertimbangkan pendekatan ini sebagai sebuah keuntungan. "Salah satu hal yang kita akan lakukan dalam membentuk kerja sama dengan para pemimpin politik adalah mencoba mendapatkan hasil yang masuk akal, termasuk kemitraan di dalam kota dengan Kepolisian Nasional Afghanistan," katanya kepada wartawan bulan lalu.
Meskipun mengisolasi Karzai akan memukul banyak orang sebagai langkah mundur yang besar, tapi diyakini bahwa AS akan berhasil menancapkan demokrasi di Afghanistan. Media AS mulai menggaungkan bahwa pemilu Afghan lalu hanya menghasilkan kemenangan palsu untuk Karzai. Mungkin ini karena setalah hampir sepuluh tahun, Karzai tidak pernah menghasilkan kemajuan apapun untuk AS.
Sejarah selalu mencatat, bahwa seorang pengkhianat hanya memiliki dua opsi pada akhirnya: dihujat oleh kawannya sendiri, dan ditikam mati oleh lawan yang kepada siapa ia bekerja sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar