di bilik kesukaan Nabi Yusuf a.s bersama buah hatinya, Syuhada
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Yusuf berkata: "Wahai Robb-ku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh." (QS Yusuf:33)
Sungguh, Allah menjadikan neraka Jahannam sebagai penjara bagi orang-orang kafir.
Subhanakallahumma wa bihamdika wa tabaarakasmuka wa ta’aalaa jadduka wa laa’ilaaha ghairuka. Mahasuci Engkau, ya Allah. Maha Terpuji Engkau dan Maha Mulia nama-Mu serta Mahatinggi kehormatan-Mu, tiada Illah selain Engkau semata-mata.
Rabbi ishrah lee sadree Wayassir lee amree Waohlul AAuqdatan min lisanee Yafqahoo qawlee
Suratku ini dimulai dengan pujian kepada Allah, zat yang memberikan nikmat dan ujian bagi setiap hamba-Nya. Karena setiap takdir-Nya atas seorang yang beriman adalah baik meski terkadang terasa berat untuk dijalani.
Kemudian kami memohon ampunan kepada Allah atas kelemahan diri ini yang tak mampu menolong saudarinya yang terdholimi.
Bagaimana keadaanmu di sana, wahai habibaty?
Dan bagaimanakah keadaan Syuhada? Adakah ia dalam keadaan baik-baik saja dalam tarbiyah jihadiyyah ini?
Ukhtiy Putri, yang kami cintai
Kami adalah saudara saudarimu, yang turut merasa pedih dan perih atas ujian yang tengah engkau rasakan, ukhtiy.
Kami mengerti bahwa perkataan kami ini tidak cukup untuk menggambarkan betapa kami berupaya menjadi bagian tubuhmu, di saat engkau merasa sakit.
Kami hanyalah muslim muslimah yang belum mengalami ujian seperti yang engkau alami, ukhtiy
perkataan dan doa kami tentulah tidak sama dengan perkataan serta doa saudara-saudari kami yang tengah teruji.
Tidak sedikit dari perkataan kami yang tidak membekas pada hati para pembaca dan pendengarnya.
Mungkin karena hati kami tidak sedekat jarak antara hati mereka yang teruji dengan Robbnya
Ingin rasanya dari dulu menuliskan surat ini padamu, ukhtiy.
Sebagai ganti kunjungan kami.
Sebagai ganti penyemangat di kala anti merasa sendiri, ukhtiy
عَنْ أَبِي وَائِلٍ, عَنْ عَبْدِ اللّهِ (بْنِ مَسْعُوْدٍ) قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَىَ رَسُولِ اللّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللّهِ, كَيْفَ تَرَىَ فِي رَجُلٍ أَحَبّ قَوْماً وَلَمّا يَلْحَقْ بِهِمْ؟ قَالَ رَسُولُ اللّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ: «الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبّ». رواه مسلم
Dari Abu Wâ-il dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), dia berkata: “seorang laki-laki datang kepada Rasulullah sembari berkata: ‘wahai Rasulullah! Apa pendapatmu terhadap seorang laki-laki yang mencintai suatu kaum padahal dia belum pernah (sama sekali) berjumpa dengan mereka?’. Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda: “seseorang itu adalah bersama orang yang dia cintai”. (H.R.Muslim)
Ukhtiy...
Maafkan kami yang belum mengunjungimu
Bukan berarti kami tidak peduli padamu
Kami pun mencintaimu, wahai ukhtiy
Selama ini, kami hanya bisa mengikuti perkembangan berita mengenaimu melalui situs-situs Islam, televisi dan media yang bisa kami jangkau.
Terkadang kami mencari teman-teman yang telah berhasil bersilaturahim dan mengunjungimu agar kami bisa memperoleh kabar mengenaimu dan mujahid kecilmu di sana.
Ukhtiy Putri...
Apalah kami ini bila dibandingkan engkau?
Yang sesungguhnya terjadi, kami merasa malu karena tidak mampu berbuat apa-apa untuk membebaskan engkau, ukhtiy.
Ingin rasanya tiap hari berkunjung ke sel ukhtiy agar kita bisa saling menasihati dalam hal kebaikan, ketakwaan dan saling berkasih-sayang juga saling menguatkan satu sama lain.
Ukhtiy Putri...
Sungguh lisan ini terasa kelu dan kaku dalam menuliskan surat ini
Sampai-sampai untuk menuliskannya, aku harus sholat istikhoroh memohon pada Allah agar diberi petunjuk dalam memilih diksi kata yang tepat dan agar kiranya apa yang kutuliskan untukmu ini juga disukai Allah buatmu, wahai saudariku.
Ukhtiy Putri...
Apalah kami ini bila dibandingkan engkau?
Berbahagialah, ukhtiy karena engkau adalah sosok wanita pilihan
Sebagaimana Ummu 'Umarah , Ummu Sulaim, ukhtiy Munfiatun, Marwa al Sherbini, Dzhanet Abdullayeva, ataupun Dr. Afia Siddiqui yang tetap tegar dan istiqomah tatkala ujian dari Allah singgah.
Memang telah menjadi sunatullah karakter perjuangan membela dien ini, bahwa para pejuang dinul Islam dan mereka yang beriman kepada Allah akan senantiasa menghadapi berbagai macam ujian, kejaran, pengusiran, penangkapan dan pembunuhan dari musuh-musuh Allah
Ukhtiy Putri...
Kami mengerti kalau kadang engkau masih terkenang pada suamimu
Bagi kami, beliau merupakan sosok yang luar biasa dalam melindungi keluarganya
Bagaimana tidak, jika hingga akhir hayatnya akhi Adib berjuang sekuat tenaga membela dan melindungi ukhtiy dan Syuhada?
Sedangkan dari Sa’id bin Zaid radhiyallah ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, artinya: “Barangsiapa yang mati karena membela (mempertahankan) hartanya maka dia syahid. Barangsiapa mati karena membela keluarganya maka dia syahid, barangsiapa mati karena membela agamanya maka dia syahid dan barangsiapa mati karena membela darahnya maka dia syahid.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Engkau pasti bangga dan bahagia karenanya
Dan mungkin terkadang air mata ukhtiy menetes tiap kali terkenang dan merindukan beliau
Ukhtiy Putri...
Janganlah sedih.. perpisahan ini hanyalah sesaat, inshaAllah kelak Allah akan mengumpulkan kalian bertiga di Jannah yang kekal
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Seseorang (di hari kiamat) akan bersama orang yang dicintainya, dan engkau akan bersama yang engkau cintai.” (HR Bukhori)
Jangan pula bersedih bila ada yang mengejekmu atau menertawakanmu ketika engkau menangis atau bersedih
Allah berfirman dalam surat al Muthaffiffin, "Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman. Sungguh, kelak pada hari pembalasan, orang-orang yang berimanlah yang akan menertawakan orang-orang kafir."
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْراً وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Ya Robb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafirUkhtiy Putri,
semoga Allah menuangkan pula kesabaran atas diri ukhtiy, juga mengokohkan pendirian serta menetapkan hati ukhtiy atas dinul Islam.
Semoga Allah melimpahkan sholawat (keberkahan; ampunan) yang sempurna dan rahmat-Nya kepada ukhtiy.
Serta menjadikan ukhtiy termasuk dalam orang-orang yang mendapat petunjuk karena kesabaran dan ketegaran ukhtiy sebagaimana yang Allah limpahkan kepada mereka yang mengucapkan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" apabila ditimpa musibah (QS Al Baqarah : 155-157). Aamiin
Alhamdulillah hamdan katsiyran thayyiban mubaarakan fiyhi.
Segala puji milik Allah dengan pujian yang sangat banyak, baik, dan penuh berkah.
Saudarimu, Bintu Shabran
[muslimdaily.net]
Note:
- Ummu 'Umarah (Sahabiyyah yang dalam perang Uhud terluka pada 12 tempat serta kehilangan tangannya ketika Perang Yamamah)
- Ummu Sulaim (Mujahidah yang turut serta dalam Perang Hunain)
- Ukhtiy Munfiatun (Istri Noordin M Top yang juga pernah di penjara)
- Marwa al Sherbini (muslimah Mesir yang inshaAllah syahid ketika memperjuangkan hak muslimah dalam berjilbab di Jerman)
- Dzhanet Abdullayeva (janda mujahid Chechnya)
- Dr. Afia Siddiqui (muslimah asal Pakistan yang dituduh menembak agen FBI dan personel militer AS dalam sebuah kantor polisi di Ghazni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar