(Info Jihad Internasional)_SANA'A - Al Qoidah cabang Yaman mendesak umat Islam untuk melakukan revolusi melawan penguasa Arab dan mendirikan pemerintahan yang berdasarkan hukum Islam, menurut sebuah rekaman audio yang di posting di sebuah situs hari Sabtu.
Rekaman tersebut muncul saat tumbuhnya kericuhan politik di dunia Arab. Revolusi besar-besaran terakhir telah menggulingkan para pemimpin Tunisia dan Mesir, dan protes anti-pemerintah mendapatkan momentumnya di Libya, Yaman dan Bahrain.
Dalam rekaman audio tersebut yang berbicara adalah Ibrahim al-Rubeish, seorang mantan tahanan Guantanamo. Rekaman tersebut dirilis oleh Al Qoidah Semenanjung Arab, yang merupakan cabang Al Qoidah menurut situs pemantau gerakan mujahidin SITE Intel, yang berbasis di Amerika.
Dalam rekaman sepanjang 10 menit itu, Al Rubeish mengkritik Arab Saudi yang menyediakan surga bagi presiden Tunisia yang digulingkan Zine El Abidine Ben Ali.
Al Rubeish juga mengatakan menumbangkan penguasa lama tidak cukup dan bahwa pemerintahan baru harus didirikan berdasarkan hukum Islam atau Syariah.
"Satu tiran pergi, hanya untuk diganti yang lain yang dapat mengatasi masalah duniawi mereka dengan menawarkan kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan mereka, namun masalah yang lebih besar sebenarnya tetap ada," kata Al Rubeish, merujuk pada pemimpin yang menggantikan tiran namun tidak menerapkan syariah Islam.
Sumber : Muslimdaily.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar