Menurut Mashudi murid KH. Achmad Munib saat di jumpai di Bareskrim Mabes Polri, selama ini beliau tidak pernah mau dikunjungi para pejabat, bahkan Bupati Sumenep yang ingin bertemu pun ditolak mentah-mentah. Beliau juga enggan diwawancarai oleh wartawan, selain beliau tidak begitu bisa bahasa Indonesia, sehari-hari beliau hanya menggunakan bahasa Madura dan bahasa Arab.
Ketika sang murid ditanya apa yang menyebabkan KH. Achmad Munib begitu anti kepada Pancasila? ia mengatakan tidak begitu tahu, pak Kyai sudah begitu sejak uzlah mendekatkan diri kepada Allah.
Kyai yang gemar berpuasa ini bersama murid-muridnya bertolak dari Madura pada hari Rabu 16 Februari 2011 dan pada hari Kamis sempat menginap di kantor JMC (JAT Media Center) daerah Bekasi. Jum’at 18 Februari 2011 pukul 14.00 WIB rombongan KH. Achmad Munib akhirnya tiba di Bareskrim Mabes Polri. Sebanyak dua mobil yang terdiri dari kurang lebih sembilan orang turun dan menunggu antrian untuk memasuki Sel Bareskrim Mabes Polri.
Alhamdulillah, kontributor MuslimDaily mendapatkan kesempatan melihat saat-saat berharga KH. Achmad Munib membesuk Ustadz Abu Bakar Ba’asyir di dalam sel. Kyai yang sudah sepuh ini mengenakan baju dan surban berwarna hijau tua dengan Imamah putih melekat di kepala serta memakai kaca mata tebal.
Di dalam sel KH. Achmad Munib duduk bersandingan dengan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang saat itu mengenakan pakaian serba putih. Dihadapan murid-murid KH. Achmad Munib, Ustadz Abu memberikan taushiyah, berikut petikannya:
“Membela Islam itu harus mengerti, caranya dengan berjihad, tujuannya tegaknya syariat islam. Islam tidak akan terbela sebelum tegaknya kekuasaan, kekuasaan tidak mungkin tegak tanpa jihad. Sebab orang kafir itu cara mereka memerangi Islam memaksa umat islam supaya murtad.
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka (Q.S. Al-Baqarah : 120)
Orang islam disuruh memilih mau murtad atau diperangi.
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
…Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup… (Q.S. Al-Baqarah : 217).
Sekarang itu (umat Islam.red) hanya dibagi dua; Islam radikal, ini yang diperangi, atau Islam moderat, ini dibantu dulu, tapi akhirnya nanti tetap diperangi juga sampa mau murtad. Buktinya apa? Di Bosnia itu tidak ada orang Islam yang radikal, semua moderat bahkan menyesuaikan dengan Kristen itu pengakuan mereka sendiri waktu lari ke Malaysia.
Mau tidak mau, yang moderat pun akan dihabisi, itu karakter orang kafir yang ada nashnya dalam Al-Qur’an, oleh karena itu harus dihadapi dengan kekuatan. Ini yang harus difahami, karena semakin hari fitnah ini semakin menguat, semakin ditekan, mudah-mudahan ini menjadi sebab pertolongan Allah hingga bisa bangkit.“
Tepat disaat azan shalat Ashar berkumandang Ustadz Abu menyudahi taushiyahnya. Demikian pula KH. Achmad Munib beranjak pamit meninggalkan sel Bareskrim Mabes Polri. Keduanya saling bersalaman dan berpelukan, disela-sela perpisahan tersebut ustadz Abu berpesan agar dirinya dido’akan husnul khatimah. Kunjungan diakhiri dengan doa yang dipanjatkan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dan diamini oleh murid-murid KH. Achmad Munib.Sumber : Muslimdaily.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar