Mubarak menyatakan bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan Mesir dalam menghadapi 17 hari kisruh politik karena protes publik, memprovokasi ledakan kemarahan dari pengunjuk rasa di lapangan Tahrir Kairo ', yang sebelum pidato telah menciptakan adegan dramatis sorak kegirangan karena mereka mengira Mubarak akan menyatakan pengunduran dirinya, koresponden Press TV melaporkan.
Dalam pidato resmi, Mubarak menyatakan tetap akan bertahan sampai dengan September 2011 dan berjanji tidak akan maju dalam pemilihan umum berikutnya.
Dalam pidatonya juga Mubarak menyerahkan sebagian kekuasaan kepada Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman. Dia juga berjanji akan menginvestigasi kasus kematian para demonstran.
Sebelumnya, beredar spekulasi kemunduran Mubarak setelah militer menyatakan memberikan dukungan untuk warga Mesir. Kemungkinan mundurnya Mubarak diperkuat dengan pertemuan Mubarak dan Suleiman.
Lapangan Tahrir kembali riuh oleh teriakan massa yang meminta Mubarak turun dari tahta kepresidenannya sesaat sebelum Mubarak menyelesaikan pidatonya
"Turun... Turun! Pergi...pergi...pergi!" teriak massa seperti ditulis Reuters.
Sebagian tampak mencopot sepatu dan mengacung-acungkannya pada layar televisi yang menayangkan pidato Mubarak.
Laporan-laporan mengatakan lebih dari 300 orang telah tewas oleh pasukan keamanan dan ribuan terluka sejak awal revolusi pada tanggal 25 Januari.
Sumber : Muslimdaily.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar