Sheikh Jama Abdusalam mengatakan gerakan perlawanan seperti itu akan membersihkan negara yang didera perang itu dari pemerintah yang melayani kepentingan Barat, demikian AFP melaporkan.
"Saya mendesak rakyat untuk melaksanakan gerakan perlawanan seperti Mesir dan Tunisia di Somalia," kata Abdusalam kepada Radio Alfurqaan, corong Al-Shabbab.
"Adalah baik untuk melakukan revolusi terhadap semua pemerintah yang melayani kepentingan negara-negara Barat," katanya. "Kita harus mengikuti Muslim yang berjuang untuk martabat mereka dan agama mereka di Tunisia dan Mesir."
Al-Shabbab mengendalikan sekitar 80 persen dari Somalia selatan dan tengah yang mana serangan berdarah mereka terhadap pemerintahan Presiden Sharif Sheikh Ahmed telah membatasi kontrol pemerintahan hanya untuk beberapa blok di ibu kota Mogadishu.
..Saya mendesak rakyat untuk melaksanakan gerakan perlawanan seperti Mesir dan Tunisia di Somalia..Pemerintah transisi Somalia dibentuk di negara tetangga Kenya pada tahun 2004 tetapi telah mampu menggunakan kewenangannya di seluruh negeri dan bertahan di bawah perlindungan sebuah kontingen pasukan Uni Afrika.
Imam Al-Shabbab yang lain, Sheikh Abdulfatah Aweys Abu Hamza, menyeru dilakukannya lebih banyak serangan kepada tentara Uni Afrika.
"Ada kebutuhan untuk jihad yang lebih luas melawan tentara salib yang datang mendukung pemerintahan transisi," kata dia kepada Radio Alfurqaan.
"Kita harus mengikuti mereka yang menghancurkan diktator. Kita perlu mengganti pemimpin yang dipaksakan pada kita oleh pihak luar," katanya.
Somalia tidak memiliki pemerintahan pusat yang efektif sejak perang saudara setelah penggulingan Presiden Mohamed Siad Barre 20 tahun lalu.
Mandat pemerintah saat ini berakhir pada bulan Agustus.
Sumber : Voa-Islam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar