(Info Jihad Internasional)_NEW YORK : Tentara yang masih berperang di Irak dan Afghanistan, menyita perhatian dunia dan menyibukkan manusia selama 10 tahun dalam peperangan yang mereka klaim melawan terorisme yang diperankan oleh "Al-Qaeda" dan Taliban secara khususnya, terjatuh ke dalam perangkap musuh internal yang tersembunyi lebih mematikan dari pada operasi yang dilancarkan oleh dua organisasi dia di mana saja dan kapan saja.
Dalam satu bulan saja, yaitu bulan Juni lalu, 32 prajurit yang bertempur di Afghanistan dan Irak telah bunuh diri, berdasarkan laporan yang dirilis Kamis 15/07/2010 oleh Komando tentara yang mengatakan bahwa angka bunuh diri tersebut lebih tinggi daripada yang dilakukan oleh tentara sejak perang Amerika di Vietnam, yang berlangsung 11 tahun dan berakhir 35 tahun yang lalu.
Dalam laporan tersebut bahwa 21 tentara melakukan bunuh diri selama masa bertugas, mengisyaratkan pada peperangan di Irak dan Afghanistan, di mana militer Amerika memiliki 19 tim medis yang terdiri dari para dokter, psikolog dan pekerja sosial untuk membantu tentara mengatasi tekanan psikologis yang disebabkan oleh keadaan, sementara 11 prajurit lainnya bunuh diri di kesatuan lain dan situasi non-tempur, tapi sebelumnya mereka telah bertugas di dua negara tersebut, persentasi yang jika terus seperti ini akan meningkat lebih dari dua kali lipat jumlah tahun lalu, di mana angka bunuh diri secara keseluruhan mencapai 162 tentara.
Pihak "Pentagon" yaitu Departemen Pertahanan Amerika mengatakan bahwa 70% dari kasus bunuh diri tentara terjadi di medan perang di kedua negara tersebut, "tapi salah satu dari mereka belum berperang dan memasuki medan tempur", mengutip pernyataan Jenderal Peter Chiarelli, Wakil Kepala bagian tentara dalam militer Amerika yang merayakan pada awal Juni turunnya angka bunuh diri pada bulan sebelumnya, dimana bulan sebelumnya angkanya mungkin dapat menembus rekor Guinness Book.
Angka bunuh diri bangsa yang paling kuat di dunia ada alasannya, diantaranya trauma dan dampak dari pertempuran yang intens kepada jiwa, kebiasaan seorang prajurit menembakkan senjata api, demikian juga jauh dari keluarga dan kelemahan nurani agama dan frustrasi yang beragam, dan banyak lainnya. Tetapi beberapa alasan nampak lucu dalam beberapa kasus, dan menimbulkan pertanyaan, termasuk: bagaimana manusia memerangi pejuang terkuat di Irak dan Afghanistan dan kemudian bunuh diri dengan satu alasan sepele, dan dengan cepat?
Mereka mengatakan dan menulis tentang seorang tentara yang bertugas di Irak 4 tahun yang lalu dan menerima pesan dari istrinya memberitahukannya bahwa dia menginginkan perceraian karena tidak tahan lagi tinggal bersamanya dengan cicilan, tiba-tiba dia gemetar karena kondisi tersebut dan memberi tanggapan cepat: dia melipat suratny dan memasukkannya ke mulut dan menembakkan peluru di kepala dan tewas seketika.
Padahal jika prajurit yang nekat tadi menunggu dan melanjutkan membaca 5 baris, yakni kira-kira setengah menit paling banyak, dia masih hidup sampai hari ini, karena dalam akhir surat yang ditulis istrinya Jane: Aku tentu saja bercanda Michael, dan aku mencintaimu Aku tidak akan meninggalkanmu, aku selalu menunggumu meskipun dalam penantian lama selama bertahun-tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar