Para prajurit itu sedang dalam misi di daerah Tadmait, dekat Tizi Ouzou yang berada di timur pesisir ibukota Algiers, ketika tiga bom meledak yang ditanam dibawah tanah, kata mereka.
Tidak ada konfirmasi resmi dari insiden tersebut.
Pada akhir Juni, jaringan Al-Qaidah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan 11 polisi paramiliter Aljazair dalam serangan paling mematikan tahun ini.
Serangan itu seperti "mengejek" upaya kerjasama keamanan baru di daerah yang dirancang untuk menghabisi peningkatan ancaman yang ditimbulkan oleh Al-Qaidah di Maghreb Islam (AQIM).
Wilayah Sahara dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang dramatis dalam kegiatan kelompok yang terkait dengan AQIM, yang telah mengklaim beberapa serangan terhadap kepentingan asing.
Kepala tentara Aljazair Ahmed Salah Gaed mengatakan militer bertekad untuk membasmi militansi dan bahwa kelompok-kelompok bersenjata bisa menyerah di bawah undang-undang perdamaian dan kesepakatan rekonsiliasi 2005 atau menunggu "kematian."
Tapi pasukan keamanan sejauh ini hanya membuat langkah yang berdampak kecil terhadap kelompok Al Qaidah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar