Selamat Datang di Website Kami Info Jihad Internasinal

Donasi Untuk Keluarga Mujahid

Selasa, 13 Juli 2010

KH Murhali Barda: Tangkap Penulis Blog Bellarminus Penghujat Nabi!

(Info Jihad Internasional)_MURHALI BARDA. Bagi yang belum akrab, sulit rasanya menebak karakter kiyai muda FPI ini. Ketika mendengarkan suaranya ketika on air di radio DAKTA 107 FM Bekasi, orang akan terkesan kepada Ustadz Murhali sebagai sosok yang lembah-lembut, penyayang, dan penyabar. Orang akan mengira Murhali adalah sosok yang tidak galak dan tidak bisa marah.

Ya, begitulah penampilan Murhali ketika membawakan rubrik “SAMARA” (Sakinah, Mawadah, Warahmah) setiap Senin malam. Suaranya begitu lembut menyentuh hati ketika memberikan taushiah seputar nikah dan kehidupan rumah tangga. Nasihatnya yang mendalam, benar-benar menghanyutkan hati pendengar DAKTA. Motivasi yang ditanamkan kepada para bujangan dan gadis agar menikah secara Islami, membangkitkan optimisme pemuda untuk mencari pasangan yang ideal sesuai kriteria Nabi SAW. Apalagi, acara yang didesain untuk menyentuh qalbu itu ditayangkan menjelang tengah malam yang tenang dan syahdu.
Tak terhitung sudah, berapa banyak pasangan muda Islam yang merajut rumah tangga SAMARA melalui perantaraan Murhali. Penulis buku “Merajut Samara: Untaian Hikmah Sebelum Membina Mahligai Cinta” ini begitu piawai mempengaruhi perasaan pendengar DAKTA untuk disentuh dengan wejangan-wejangan islami. Tak ada kesan “garang” dalam ustadz yang kental dengan logat Betawi ini.
Tapi di lapangan, ketika memimpin aksi anti maksiat dan pemurtadan, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi ini nampak garang dan menakutkan. Kiyai muda bertubuh mungil dan berjenggot lebat ini berubah menjadi menakutkan lawan-lawannya. Dengan dandanan khas berjubah dan bersorban ia tampil bak macan yang siap menerkam musuh-musuh agama.
Tak heran bila Murhali kerap berurusan dengan polisi, dari pemanggilan sebagai saksi hingga ditangkap! Meski sudah jadi langganan penangkapan polisi karena aksi Laskar FPI, Murhali tetap bertegak kepala karena keistiqamahannya.
Masih ingat dengan insiden Monas 3 Juni 2008 yang melahirkan bentrokan fisik antara Laskar dengan kelompok liberal dan aliran sesat yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB)?  Murhali adalah salah satu di antara puluhan anggota laskar yang diangkut ke Polda Metro Jaya.
Selasa pagi (27/4/2010), Ustadz Murhali memimpin aksi laskar FPI Bekasi menjaga Masjid Al-Furqon di kawasan Harapan Indah Bekasi, yang tanah hibahnya terancam diserobot oleh pengembang yang didukung Walikota dan para preman untuk dijadikan ruko. Ia pun menetapkan jadwal piket menjaga masjid Allah.
Sekira pukul 14.00 WIB, di sela-sela kesibukannya, Murhali menyempatkan diri datang ke kantor voa-islam.com, ditemani sahabat karib seperjuangannya, Gus Budi. Dengan raut muka yang terlihat sangat letih, Murhali diterima dengan akrab oleh pemred voa-islam.com. Begitu masuk ruangan redaksi, Murhali langsung minta izin untuk rebahan sebentar. “Capek mas!” katanya singkat. Ia pun merebahkan tubuhnya di atas karpet. Ia nampak ingin melepaskan kepenatan. Belum sempat menikmati rebahan, pemred voa-islam.com segera mengeluarkan beberapa data tentang pelecehan agama yang dimuat dalam blog Bellarminus.
Tanpa dikomando, Murhali langsung bangun sambil merapikan sorbannya. “Nah, ini die yang ane cari!” katanya penuh semangat dalam logat betawi. Wajah letihnya berubah menjadi segar-bugar seketika.
Setelah menyeruput secangkir teh yang dihidangkan, ia pun berdiskusi tentang perkembangan kasus pelecehan agama yang diduga dilakukan oleh alumnus SMP Bellarminus Bekasi. Sayangnya, diskusi tidak berjalan lancar, karena telepon genggam Murhali berulang kali berdering. Di ujung telepon, para laskar FPI yang sedang berjuang di lapangan, selalu menginformasikan perkembangan dan meminta arahan dari Murhali, sang komandan. Diskusi diakhiri begitu terdengar kumandang azan ashar dari Masjid Agung Al-Barkah yang terletak di samping kantor voa-islam.com.
Usai shalat ashar, Murhali memberikan pernyataan sikap FPI kepada voa-islam.com tentang pelecehan agama yang dilakukan di blog Bellarminus. Inilah wawancara Murhali dengan Adrian Nurhidayat:
Apa tanggapan  FPI terhadap blog Bellarminus yang menghujat Nabi dan Al-Qur'an?
Dalam masalah penghujatan terhadap Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ini, terlebih dahulu kami  ingin menyatukan visi para ulama-ulama Bekasi. Ketika ada seseorang yang menghujat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, atau menodai Islam, apa yang harus kita lakukan terhadap dia? Para ulama yang ikhtilaf dalam hal ini, ingin kita persatukan sesuai dengan persepsi para ulama atau tafsir para ulama dalam hal ini.
Apa langkah-langkah FPI dalam menyikapi kasus ini?
Kami sudah menempuh langkah-langkah yang insya Allah secara syariat terpenuhi, sesuai firman Allah dalam surat  Al-Hujurat ayat 5: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti.”
FPI sudah melakukan klarifikasi dan tabayun, sehingga kita pun telah mendapatkan informasi yang sangat akurat.
Kemudian kami tidak tergopoh-gopoh melakukan tindakan lanjutan. Biarlah  pihak keamanan terlebih dahulu untuk melakukan hal ini untuk mencari siapa pelaku yang sesungguhnya.
Namun kami ingatkan, kalau sampai berlama-lama tidak diketemukan, kami khawatir masyarakat yang akan bertindak sendiri. Itu yang kita khawatirkan! Karena blog kafir ini sudah banyak tersebar luas dan memicu kegeraman umat, khususnya warga Muslim Bekasi. Lebih khusus lagi, masyarakat Jatibening yang sangat geram terhadap SMA Bellarminus. Kami sangat mengkhawatirkan terjadinya  benturan massa antara umat Islam dan kristiani.
Sampai berapa lama FPI menunggu pihak kepolisian bekerja mengusut kasus ini?
Sejak masa pelaporan, yaitu tanggal 22 April 2010, setidak-tidaknya ada tenggat waktu selama sepekan untuk melakukan  penyelidikan dan penyidikan. Satu pekan saya kira sudah cukup bagi seorang polisi profesional untuk mengusut kasus ini.
Apatah lagi insyallah yang kita pahami dari tulisan di blog Bellarminus tersebut, bahwa si pelaku punya kaitan erat dengan oknum guru di Yayasan Perguruan Bellarminus. Jadi sangat mudah sebetulnya. Sangat mudah…tinggal ditanya kepada guru, itu siapa sih orang yang pernah bermasalah dengan anda? Kemudian tangkap, kalo perlu "dieksekusi!"
Selanjutnya, apakah FPI mengawal polisi dalam mengusut kasus ini?
Iya.. malu yah, kalau polisi dikawal sama FPI. Sebetulnya, kita selaku masyarakat ingin melihat kinerja polisi, apakah polisi masih bisa dipercaya oleh masyarakat, khususnya masyarakat Islam? Jika polisi tidak bekerja dengan baik, masyarakat yang akan menjadi "polisi" liar.
Sangat berbahaya kalau polisi tidak menjalankan tugasnya dengan baik, karena ini sudah menyangkut aqidah dan syara'. Jangankan Rasulullah SAW, ibu dan bapak kita saja kalau dihina, dicaci, dimaki dan dilecehkan orang, maka dengan begitu gagahnya kita bawa parang. Kan begitu? Maka orang-orang Islam Bekasi ini siap-siap saja bawa golok. Bismillah!!
Apa ada rencana FPI untuk menempuh jalur dialog dengan pihak yayasan Bellarminus?
Memang ada rencana kami mendatangi Bellarminus. Tujuan kami adalah meminta penjelasan yang betul-jelas jelas dari pihak Bellarminus, ada apa sebenarnya? Kenapa produk dari Bellarminus ini seperti ini? Apakah  memang Bellarminus itu memiliki misi untuk mencemarkan dan memfitnah Islam terus menerus seperti itu? Ataukah mereka mencuci otak para murid-muridnya dengan menanamkan kebencian kepada Islam? Ini yang harus dipertajam.
Selama ini kasus-kasus kristenisasi di Bekasi belum ada yang selesai dengan tuntas, misalnya kasus di Santo Arnoldus, B3, Gereja Galiliea dan sebagainya.
Inilah satu tantangan menarik di Bekasi. Sehingga kepada saudara-saudaraku yang bisa meluangkan waktunya untuk berjuang di jalan Allah SWT, medan jihad insya Allah gak jauh-jauh. Yah, medan jihad itu berada di Bekasi.
Insya Allah, kita sudah banyak melihat betapa banyaknya B3, gereja-gereja berkeliaran ini  dan lain sebagainya.
Kita sudah betul-betul ditantang. Kita tidak perlu lagi berdiam diri. Kita sudah betul-betul harus mempersiapkan apa yang bisa kita persiapkan.
Lakukan i'dad sebagaimana perintah Allah dalam surat Al-Anfal 60: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang."
Semuanya harus kita siapkan sekarang karena mereka sudah betul- betul tidak malu-malu lagi memurtadkan saudara-saudara kita. Mereka tak segan-segan melakukan pelecehan terhadap nabi dan kitab suci kita, serta terhadap agama kita.
Bagaimana hubungan FPI dengan ormas-ormas Islam lainnya di Bekasi?
Alhamdulillah, dengan lindungan Allah Ta’ala, kesatuan antara ormas-ormas di Bekasi ini terjalin  dengan baik, khususnya di kota dan di kabupaten se-Bekasi raya ini. Insya Allah hubungan antar ormas Islam di Bekasi sudah sangat harmonis, baik dari NU, Muhammadiyah, PERSIS, GPI, MMI, JAT, FAPB, dan lain-lain.
Semua ormas yang memiliki laskar sudah berkoordinasi dengan baik,  tinggal kita sinergikan saja kemana gerak langkah selanjutnya. [

Tidak ada komentar:

Posting Komentar