Selamat Datang di Website Kami Info Jihad Internasinal

Donasi Untuk Keluarga Mujahid

Minggu, 02 September 2012

Foto jenazah dua mujahid korban penembakan Densus 88 di Solo

Foto jenazah dua mujahid korban penembakan Densus 88 di Solo

Saif Al Battar

Ahad, 2 September 2012 15:47:04

SOLO (Arrahmah.com) - Identitas dua terduga mujahid yang tertembak mati dalam operasi penangkapan yang digelar Densus 88/Antiteror Mabes Polri di Desa Tipes, Kecamatan Serengan, Solo atau tepatnya di Jalan Veteran, di sebelah Hipermarket Lotte Mart pada Jumat malam (31/8) akhirnya diumumkan polisi.

Kadiv Humas Polri Irjen Anang Iskandar membenarkan jika yang gugur bernama Farhan.

"Benar. Tersangka atas nama Farhan dan Mukhsin. Sedangkan anggota Densus yang tertembak dan tewas dalam tugas adalah Bripda Suherman," kata Anang Sabtu (1/9).

Jenazah Asy Syahid (Insya Allah) Farhan

"Kronologis kejadian pada saat tersangka akan ditangkap, terjadi pergumulan dan tersangka mencabut senjata api lalu menembak anggota Densus. Akhirnya tersangka juga ditembak," bebernya.

Barang bukti yang disita adalah satu pucuk pistol pietro bareta made in Italy bertuliskan PNP (philipines national police) property, tiga buah magazene, 43 peluru kal 9 mm merk Luger, dan sembilan holopoint CBC.

Farhan anggota Mujahidin Abu Sayyaf

Sejumlah informasi menyebutkan polisi yang mati tersebut bernama Bripda Suherman. Sementara pengendara motor yang gugur bernama Farhan. Di lokasi kejadian, tim labfor terlihat mencari selongsong peluru. Bercak darah yang berceceran di jalan juga dibersihkan.

"Iya benar, yang tewas dia (Farhan)," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar saat dihubungi wartawan, Jumat (31/8/2012) malam.

Jenazah Asy Syahid (Insya Allah) Mukhsin

Dalam laporannya kepada Presiden SBY, Kapolri Jend Timur Pradopo juga menjelaskan ada dua tertuduh teroris dan satu anggota Densus 88 yang tewas.

Dijelaskan Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, anggota Densus 88 yang tewas bernama Bripda Suherman.

Farhan diduga orang yang pernah bergabung dengan Mujahidin Abu Sayyaf di Filipina Selatan. Ia juga pernah berlatih senjata di Sulawesi.

Farhan diduga kembali ke Indonesia sejak Juni 2012 lalu. Ia memiliki kemampuan menggunakan senjata laras pendek dan senjata laras panjang yang baik. Diduga, Farhan adalah eksekutor pada penembakan di Pos Polisi di Mal Singosaren, Solo yang menewaskan Bripka Dwi Data pada 30 Agustus 2012.

(aslami.org/arrahmah.com)

Baca Juga:
  • Bantah dua korban penembakan anggotanya, JAT : Ansyad paranoid
  • Pesantren Ngruki bantah dua korban penembakan alumnusnya
  • Densus 88 tangkap Bayu, ayah mertua babak belur ikut dipukuli
Sumber : Arrahmah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar