Saif Al Battar
Ahad, 23 September 2012 23:25:10
SURABAYA (Arrahmah.com) - Vonis pemimpin komunitas Syiah di Sampang, Madura, Tajul Muluk, ditambah menjadi empat tahun oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi di Jawa Timur.
Putusan ini lebih berat dua tahun dari putusan pengadilan Negeri Sampang pada Juli lalu, seperti disampaikan oleh kuasa hukum Tajul Muluk.
Salah seorang kuasa hukum Tajul Muluk, Asfinawati, mengatakan belum menerima salinan putusan pengadilan tinggi, tetapi akan mengajukan kasasi.
"Kami akan mengajukan kasasi karena menilai kasus penodaan Islam yang dituduhkan tidak terbukti dalam persidangan," kata Asfinawati, sebagaimana dilansir BBC, Jumat (21/9/2012).
"Salah satu tuduhan yang diajukan kepada Ustadz Tajul adalah mengajarkan Al-Qur'an yang tidak asli padahal bukti menunjukkan bahwa dia mengajarkan Al Qur'an yang asli," tambahnya.
Tentu tidak hanya satu tuduhan, ada beberapa tuduhan lainnya.
Sebelumnya, Juli lalu dalam sidang di Pengadilan Negeri Sampang, hakim menjatuhkan vonis dua tahun penjara lebih rendah dari tuntutan jaksa yaitu empat tahun.
Majelis hakim di Pengadilan Negeri Sampang, Madura, dalam amar putusannya menganggap Tajul Muluk terbukti bersalah melakukan penodaan Islam, seperti diatur dalam pasal 154 a KUHP.
Tajul Muluk dan jaksa penuntut sama-sama mengajukan banding terhadap putusan tersebut.
(salam-online/arrahmah.com)Â
Baca Juga:
- Wasekjen MIUMI minta Syiah jangan sebarkan mazhabnya kepada Ahlus Sunnah
- Anti Syiah dituding Wahabi, Habib Zein : Wahabi itu Ahlus Sunnah, kalau Syiah bukan
- Habib Zein : Habib yang masuk syiah, jadi mantan Habib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar