Bilal
Sabtu, 1 September 2012 15:05:02
JAKARTA (Arrahmah.com) - Dalam taushiyahnya Amir Jama'ah Anshorut Tauhid ustadz Abu bakar Ba'asyir mengatakan bahwa  ujian yang sedang menimpanya merupakan sudah kehendak Allah swt yang sudah ditetapkan sebelum adanya kehidupan.
"Saudara saudara apa yang menimpa pada diri saya ini (dipenjara thoghut) sudah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wata'alaa. (Qodarullah) sebelum saya di ciptakan. Â "Abu Bakar" nanti kamu akan dipenjara. Nanti pada hari jum'at kamu akan menerima Si fulan, jadi termasuk pertemuan kita hari ini tidak lepas dari ketentuan Alloh" Katanya sembari tersenyum ketika memberikan taushiyah kepada tamu yang mengunjunginya di Tahanan bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jum'at (31/8) seperti dilansir dalam akun facebook Ustadz Hasyim Abdullah.
Menurut Mubaligh yang akrap disapa ustadz Abu ini, hikmah dari penjelasan tersebut agar kaum Muslimin tidak mudah pesimis dan putus harapan dalam menjalani hidupnya di dunia.
"Semuanya ini Allah jelaskan dalam Al Qur'an supaya saya dan kita semua tidak menjadi putus asa dan agar bersabar dan beryukur,"tutur ustadz Abu sembari menyitir sebuah ayat berikut.
Alloh subhanahu wata'alaa berfirman :
"Tidak suatu bencanapun yang menimpa di bumi (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakan nya. Sesungguh yang demikian itu adalah mudah bagi Alloh. (Kami jelaskan yang demikian itu) Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan Nya kepadamu.Dan Alloh tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri". (Qs.57 :22-23)
Konsekuensi dari ketetapan Allah tersebut menurutnya, setiap Muslim harus mengimaninya "Jadi terhadap semua taqdir Alloh ini Saya harus Imani baik berupa kebaikan maupun keburukan," ungkap ustadz Abu.
Namun menurutnya, bukan berarti seorang Muslim dalam menghadapi ujian tersebut berdiam diri saja, tanpa mau melakukan sesuatu.
 "Terhadap makar Thoghut ini Saya harus melawan menurut kemampuan. Kemampuan yang saya miliki saat ini dengan Lisan yaitu Da'wah dan Doa. Kita tidak boleh pasrah dan menyerah sampai Alloh memberikan Kemenangan di dunia yakni tegaknya Daulah Islamiyyah atau Mati Syahid (InsyaAllah)." Tutup Ustadz Abu Bakar Ba'asyir. (bilal/arrahmah.com)
Baca Juga:
- Ustadz Abu Bakar Ba'asyir tanggapi surat balasan pemerintah Myanmar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar