Saat pasukan koalisi pimpinan agresor Amerika Serikat berusaha mendapatkan simpati publik untuk mendukung 'operasi moshtarak' mereka di Afghanistan, sebuah laporan baru PBB mengungkapkan bahwa lebih dari 130 anak meninggal karena serangan udara NATO yang kerap salah sasaran tahun lalu.
Radhika Coomaraswamy, wakil khusus PBB bidang anak-anak akibat peperangan mengatakan bahwa total seluruh anak Afghanistan yang meninggal akibat perang adalah 346 anak tahun lalu, demikian pernyataanya hari Rabu 24 Februari.
Dari data yang dilaporkannya 131 anak meninggal karena serangan udara, 22 karena serangan pasukan khusus dan 128 meninggal karena terjebak dalam pertempuran termasuk bom bunuh diri.
Selain itu juga banyak anak ikut berjuang bersama pejuang lainnya.
"Kami akan mengadakan pertemuan untuk berdiskusi dengan ISAF (International Security Assistance Force) dan militer Afghanistan untuk melihat apa yag bisa dilakukan saat mereka menemui anak-anak dalam operasi militer," tambahnya.
Korban dari kalangan sipil akibat serangan udara pasukan koalisi yang membabi buta kerap kali memancing amarah publik Afghanistan. Dalam serangan terakhir pekan lalu, 27 orang meninggal akibat salah sasarannya pesawat NATO di provinsi Uruzgan bagian tengah.
Serangan pada hari Minggu tersebut merupakan serangan terburuk yang dilakukan pasukan koaslisi dalam 6 bulan terakhir.
[muslimdaily.net/ptv]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar