MARJAH - Marinir Amerika memimpin pasukan NATO dalam salah satu serangan terbesar terhadap Taliban di Afghanistan, dan mereka kini menghadapi sengitnya perlawanan di beberapa area, dihujani peluru, sniper dan jebakan-jebakan.
Sejak hari Ahad, marinir mencoba mencapai sebuah pasar di Marjah, salah satu benteng Taliban paling kuat di propinsi Helmand, namun mereka bisa dipukul mundur oleh Taliban.
Setelah mendapatkan hujan tembakan dan sniper selama beberapa jam, marinir dipaksa untuk memanggil bantuan serangan udara dengan jet Harrier dan helikopter tempur dengan misil Hellfire.
Terdapat penaksiran bertentangan mengenai perkembangan yang telah NATO lakukan di Marjah, namun terlihat jelas bahwa serangan yang dilakukan di area ini akan berlangsung berminggu-minggu.
"Kami membuat perkembangan dan menjadi mempelajari mengenai cara mendeteksi dan membersihkan jalanan dari IED yang terdapat sangat banyak," kata kapten Marinir Abraham Sipe kepada Reuters melalui e-mail. Ditambahkan bahwa informasi para Taliban yang terbunuh maupun yang tertangkap tidak tersedia saat ini.
Serangan ini, merupakan salah satu serangan terbesar selama delapan tahun terakhir, ini adalah test pertama bagi rencana presiden Amerika Barrack Obama untuk mengirim 30,000 lebih tentara ke Afghanistan, dimana Taliban telah memperlihatkan perlawanan signifikan sejak mereka ditumbangkan pada 2001.
Reuters mencoba menghubungi Taliban untuk meminta komentar mengenai serangan ini namun kesulitan menemukan sumber, hanya mendapatkan statement dari Taliban yang berisi mengenai peringatan 20 tahun kalahnya tentara Soviet dari Afghanistan setelah berperang melawan rakyat Afghanistan selama hampir satu dekade, Taliban mengatakan: "Penjajah Afghanistan saat ini, seperti dengan Tentara Merah akan menghadapi kekalahan". "Dua puluh tahun setelah mengalahkan Tentara Merah Soviet, hari ini Obama, juga di Afghanistan telah memberikan waktu satu setengah tahun kepada pemimpin penjajah asing (komandan NATO Amerika Jenderal Stanley McChrystal) untuk memberikan bukti kesuksesannya melawan Imarah Islam Afghanistan."
[muslimdaily.net/alertnet reuters]
http://www.muslimdaily.net/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar