Dalam pesan audio berdurasi 20 menit yang disebarkan di internet pada Minggu (15/8/2010), Az-Zawahiri juga mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga aktivis Turki yang gugur dalam serangan Israel ke kapal Mavi Marmara.
"Pemerintahan Turki menunjukkan simpatinya kepada Palestina melalui statemen atau mengirimkan sejumlah bantuan, tetapi sebenarnya mengakui Israel dan bekerjasama dalam bidang perdagangan, melakukan pelatihan militer dan berbagi informasi melalui itu," ujar Az-Zawahiri.
Ia menekan pemerintah Turki untuk mengakhiri hubungan dengan negara Yahudi.
Kerjasama Dengan Israel
"Perubahan akan datang ketika penduduk Turki mendesak pemerintahnya untuk menghentikan kerjasama dengan Israel atau ikut mengambil bagian dalam pembunuhan sipil Muslim di Afghanistan," ujar Az-Zawahiri mengacu kepada partisipasi Turki dalam misi NATO di Afghanistan.
Turki merupakan sekutu terkuat Israel dari negeri Muslim sebelum serangan Israel kepada kapal Mavi Marmara yang mencoba memasuki Gaza yang menewaskan delapan aktivis Turki dan menuntut permintaan maaf Israel atas kematian mereka.
Sejauh ini Israel menolak melakukannya dan hal tersebut telah merusak hubungan di antara dua sekutu itu.
"Pemerintah Turki mengeluarkan statemen mengutuk Israel, tapi di waktu yang sama mereka tetap berkomitmen dengan kriminal Yahudi dalam pembunuhan sipil Afghan, membakar rumah-rumah mereka, menghancurkan desa dan bahkan mengukuhkan kepemimpinan NATO di sana," lanjut Az-Zawahiri.
Az-Zawahiri mengatakan serangan di Gaza telah menunjukkan propaganda perang salib tentara Zionis yang dibantu oleh para penghianat Arab dan Amerika Serikat.
Az-zawahiri adalah orang yang paling dicari-cari AS dan kepalanya dihargai 25 juta USD. Pada bulan Juli lalu, ia mengkritik Obama dengan mengatakan bahwa presiden AS tersebut telah melancarkan "tahap baru kampanye perang salib dan zionisme".
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar