Selamat Datang di Website Kami Info Jihad Internasinal

Donasi Untuk Keluarga Mujahid

Minggu, 15 Agustus 2010

Konspirasi Pemerintahan Dunia Yahudi dan Rekayasa Intelijen

(Info Jihad Internasional)_KONSPIRASI PEMERINTAHAN DUNIA YAHUDI
Salah satu alasan dicetuskannya Perang Dunia I oleh Anggota Perseutuan yang bekerja di belakang layar adalah untuk menciptakan suatu pemerintahan dunia seusai perang tersebut. Kalau Anda ingin memiliki monopoli seluas negara, Anda harus menguasai pemerintahannya. Kalau Anda ingin memiliki monopoli atau kartel bertaraf internasional, Anda harus mengendalikan suatu pemerintahan dunia.

Setelah gencatan senjata pada tanggal 11 Nopepmber 1918, Woodrow Wilson dan sahabat karibnya, “Kolonel” House, pergi ke Eropa dengan harapan dapat mendirikan suatu pemerintahan dunia dalam bentuk Liga Bangsa-Bangsa. Ketika perundingan mengungkapkan bahwa kedua fihak hampir sama-sama salahnya, dan kemegahan “perjuangan moral” menguap bersama Empat Belas Usulan” Wilson yang dibanggakan itu, maka “orang-orang udik” mulai terbangun. Reaksi dan kekecewaanpun muncul.
Orang-orang Amerika tentu saja tidak mau masuk kedalam suatu pemerintahan dunia bersama orang-orang Eropa bermuka dua yang keahliannya adalah membuat perjanjian rahasia di balik perjanjian rahasia. Sang tamu kehormatan, bila boleh kitat sebut demikian, meninggalkan pesta perjamuan sebelum makanan beracun siap dihidangkan. Dan, tanpa keikutsertaan Amerika, tak aka nada pemerintahan dunia yang berarti.
Di tahun 1919 House bertemu di Paris dengan para anggota suatu “perkimpulan rahasia” Inggris bernama Meja Bundar dalam ranga membentuk suatu organisasi yang tugasnya melancarkan propaganda terhadap rakyat Amerika, Inggris dan Eropa Barat tentang keagungan Pemerintahan Dunia. Ide besar yang akan ditawarkan, tentu saja adalah “perdamaian” Adapun bagian dari rencana yang menunjukkanmaksud Anggota Persekutuan (Insiders) untuk mewujudkan kediktatoran di dunia sangatlah wajar bila disembunyikan.
Organisasi Meja Bundar di Inggris berkembang dari impian abadi sang raja emas dan permata Cecil Rhodes untuk mewujudkan suatu “Orde Dunia Baru”
Penulis biografi Rhodes, Sarah Millin, sedikit lebih terus terang . Sebagaimana ia katakakan : “Pemerintahan Dunia adalah keinginan Rhodes yang sederhana”
Baca : http://www.yamaguchy.netfirms.com/7897401/allen/nonedare_05.html
Setelah Anggota Persekutuan (Insiders) mendirikan Negara-negara Sosialis Amerika Serikat (dalam kenyataan, meskipun tidak dalam nama), langkah berikutnya adalah penggabungan besar-besaran seluruh bangsa di dunia kedalam suatu pemerintahan dictator dunia. Inilah alasan utama di balik usaha memasukkan Cina Komunis ke dalam PBB. Apabila Anda ingin mengendalikan sumber-sumber daya alam, transportasi, perdagangan dan perbankan di seluruh dunia, Anda harus menempatkan setiap orang di bawah atap yang sama.
Kata sandi yang dipakai Anggota Persekutuan (Insiders) untuk negara super adalah adalah “Orde Dunia Baru” . (Baca : http://www.yamaguchy.netfirms.com/7897401/allen/nonedare_07.html )
Pemerintahan dunia mempunyai daya tarik kuat bagi rakyat Amerika karena keinginan universal mereka bagi terwujudnya perdamaian dunia. Anggota Persekutuan (Insiders) merancang kaum komunis dengan pedang di satu tangan mereka dan setangkai dahan zaitun bergelantungan di tangan yang lain. Tentu saja setiap orang tertarik kea rah dahan zaitun, tanpa menyadari bahwa dahan zaitun tersebut dikendalikan oleh badan yang juga mengendalikan tangan yang mengacungkan pedang.
(Baca : http://www.yamaguchy.netfirms.com/7897401/allen/nonedare_07.html )
Rahasia kedua menuntut syarat bagi keberhasilan pemerintahan kita terdiri dari hal berikut: Untuk melipatgandakan sedemikian rupa kegagalan nasional, kebiasaan, gairah, kondisi kehidupan sipil,adalah bahwa tidak mungkin bagi siapa saja untuk tahu di mana ia berada dalam kekacauan yang dihasilkan, sehingga rakyat dalam konsekuensi akan gagal untuk memahami satu sama lain.
Langkah ini juga akan melayani kita dengan cara lain, yaitu untuk menabur perselisihan di semua bagian, untuk menjadikan salah tempat semua kekuatan kolektif yang masih tidak bersedia untuk menyerahkan diri menjadi bagian kita, dan untuk mencegah segala bentuk inisiatif pribadi yang mungkin dalam tingkat apapun menghambat urusan kita. TIDAK ADA YANG LEBIH BERBAHAYA DARI PADA INISIATIF PRIBADI: jika di balik itu ia cerdas, inisiatif tersebut dapat melakukan lebih daripada yang bisa dilakukan oleh jutaan orang yang diantaranya telah kita taburkan perselisihan.
Dengan demikian kita mengarahkan pendidikan masyarakat Goyim (Non Yahudi) bahwa setiap kali mereka datang dengan suatu masalah yang memerlukan inisiatif mereka menjadikan tangan mereka terjatuh putus asa kedalam ketidakberdayaan. Ketegangan yang terjadi akibat kebebasan aksi-aksi itu melemahkan kekuatan-kekuatan ketika bertemu dengan kebebasan fihak lain. Dari tabrakan ini muncul guncangan moral, keadaan yang memuakkan, kegagalan yang serius
DENGAN SEMUA INI BERARTI KITA AKAN MELUMPUHKAN GOYIM (NON YAHUDI) YANG MEREKA AKAN TERPAKSA MENGAJUKAN PERMINTAAN KEPADA KITA AKAN KEKUATAN INTERNASIONAL SEBAGAI SESUATU YANG ALAMI BAHWA DENGAN POSISINYA ITU MEMBUAT KITA MAMPU TANPA KEKERASAN SECARA BERTAHAP UNTUK MENGGABUNGKAN KEKUATAN SEMUA NEGARA DI DUNIA DAN UNTUK MEMBENTUK PEMERINTAH SUPER (SUPER-GOVERNMENT).
Di tempat para penguasa tepat pada hari itu kita harus membentuk suatu momok yang akan disebut Administrasi Pemerintah Super (Super-Government Administration). Tangan (kekuasaan)-nya akan mencapai ke segala arah seperti belenggu dan organisasinya merupakan dimensi yang sedemikian kolosal yang ia tidak dapat gagal untuk menaklukkan semua bangsa-bangsa di dunia. (Liga Bangsa-Bangsa dan kemudian selanjutnya Organisasi PBB berikutnya – Ed.).
(Baca : http://www.biblebelievers.org.au/przion3.htm#PROTOCOL%20No.%205 )
REKAYASA INTELIJEN
Sabda Nabi : Tidak akan terjadi hari kiamat, hingga muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun batu atau pohon berkata, “Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh saja. Kecuali pohon Gharqad (yang tidak demikian), karena termasuk pohon Yahudi.” (HR Muslim dalam Shahih Jami’ Ash-shaghir no. 7427)
Dalam The Protocols of the Learned Elders of Zion, dokumen pertemuan para pemimpin Freemasonry yang diprakarsai di Perancis, ‘sarang konspirasi Yahudi – Masonik’, dinyatakan:
Dalam keadaan semua bentuk kekuatan-kekuatan yang ada sedang sempoyongan, kekuatan kita akan lebih tak terkalahkan daripada yang lain, karena ia masih tetap tak terlihat sampai pada saat ia mencapai semacam kekuatan yang tak ada lagi kelicikan yang dapat merusaknya lebih lama lagi.
Baca : http://www.biblebelievers.org.au/przion2.htm#PROTOCOL%20No.%201
Pernyataan itu menunjukkan adanya peran yang membela Islam dan Muslimin yaitu peran NonGharqader dan peran yang menyembunyikan kejahatan Yahudi si pembangkang terhadap Allah yang dimainkan Gharqader.
Yahudi mempersiapkan gharqader sejak ribuan tahun yang lalu. Terbentuknya negara-negara super power, penjajahan barat atas dunia timur, naiknya para pejabat di masing-masing negara adidaya, semua tidak lepas dari rencana Yahudi. Inggris yang telah berperan mewujudkan pembentukan negara Israel. PBB dan adanya hak veto di dalamnya serta segala kelengkapannya yang menggurita merupakan bagian dari alat yang diciptakan oleh Yahudi. Baca : http://meizalia.multiply.com/journal/item/6
Peran Non-Gharqadian Publikasi WikiLeaks dan Peran Gharqadian Intelijen
Pada 25 Juli 2010, WikiLeaks, organisasi internasional yang didirikan pada Desember 2006 oleh Julian Assange memublikasikan sejumlah besar dokumen rahasia, yang konon merupakan data intelijen militer Amerika Serikat (AS), tentang perang melawan militan di perbatasan Afghanistan-Pakistan.
Atas keputusan membocorkan dokumen rahasia yang juga disebut sebagai Afghan War Diary atau The War Logs itu, WikiLeaks menuai kutukan dari Presiden Afghanistan Hamid Karzai, juga Gedung Putih. Sebab, dokumen tersebut tidak hanya membeberkan kegagalan militer Negeri Paman Sam dalam membekuk Taliban yang dicap sebagai kelompok teroris, tapi juga memuat nama informan dan mata-mata sipil yang selama ini membantu misi AS dan pasukan NATO.
Pada pekan terakhir Juli 2010, Presiden AS Barack Obama menyatakan, dalam sekitar 92.000 dokumen yang kini menjadi konsumsi masyarakat global tersebut tidak ada informasi baru yang belum dipaparkan sebelumnya. Sebab, dokumen-dokumen itu disusun pada 2004-2009. “Tapi, kini publikasi dokumen rahasia tersebut mengancam nyawa para serdadu AS dan sekutu kami. Juga, nyawa para informan kami,” papar pemimpin 48 tahun tersebut.
Menurut Robert Baer, pejabat senior CIA, bocornya dokumen rahasia itu lebih berdampak pada tatanan intelijen daripada kebijakan. “Mulai sekarang, mereka yang berpikir hendak mengkhianati Taliban akan berpikir ulang,” katanya kepada The Age. Sejak lama, tokoh intelijen tersebut memang tidak yakin bahwa AS bakal sukses melibas Taliban. Sebab, Afghanistan adalah negeri asing bagi AS. Yang jadi kendala AS bukan hanya medan yang terjal, tapi juga pola masyarakat dan pemerintahan Afghanistan.
“Kualitas intelijen (AS, Red) sangat payah. Sebenarnya, mereka benar-benar buta soal musuh yang dihadapi. Padahal, penjajah harus paham benar terhadap peta negara yang diduduki,” ungkapnya.
Baca : http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=148078
Rekayasa Intelijen Terhadap Aktivis Muslim Indonesia
Perjuangan dan usaha para pihak atau pribadi yang dilakukan karena semangat dan ketulusan untuk memperjuangkan Islam, yang tidak didorong dalam rangka memperoleh jabatan politis atau sarana materi sebagaimana halnya sikap dan tindakan para mantan tokoh sayap sipil DI tersebut, menunjukkan posisi mereka sebagai korban pengkhianatan para mantan tokoh sayap militer DI sendiri dalam berpolitik.
Seluruh bentuk kerugian atau efek negatif yang menimpa masyarakat Neo NII adalah karena provokasi dan agitasi para mantan tokoh sayap militer DI, yang secara sadar dan sukarela menyetujui dan mendukung kebijakan intelijen OPSUS (orde baru). Oleh karenanya merekalah yang harus bertanggungjawab atas hancurnya gerakan dakwah Islam dan citra negatif citra negatif dakwah. Dalam hal ini, ada tiga pihak yang harus bertanggung jawab :
Pihak ke I adalah aparat teritorial pemerintah Orde Baru, mulai dari tingkat Kodim, Korem hingga Kodam yang pada masa itu disebut sebagai aparat Laksusda (DanSatgas Intel atau Intel Balak = Intelijen Badan Pelaksana) yang bertugas melakukan penangkapan, penyiksaan hingga pemberkasan terhadap jaringan gerakan Islam (Neo NII, Komando Jihad, Teror Warman, Teror Imran dan Usrah) yang menjadi target obyek operasi intelijen. Pihak berikutnya adalah para pemrakarsa, pembuat skenario dan sutradara dari operasi intelijen yang dirancang oleh sayap intelijen yang berkuasa penuh di bawah struktur Kopkamtib.
Pihak ke I bisa juga disebut sebagai kekuatan bayangan dari struktur kekuasaan yang ada saat itu namun diformat memiliki kewenangan penuh untuk merancang program, mekanisme dan pengelolaan (mengendalikan) terhadap perjalanan sistem politik, ekonomi dan pemerintahan yang berlaku. Pihak ke I sangat dimungkinkan untuk melakukan kerjasama dan menerima order, baik dari penguasa domestik maupun asing, mengingat hukum Politik, kepentingan kekuasaan dan intelijen selalu mengglobal, sesuai peta dan kubu ideologi yang eksis di dunia atau berlaku universal.
Oleh karena itu pihak ke I diberi kewenangan luar bisa, baik dalam menyusun grand ‘scenario’ hingga tingkat pelaksanaan (juklak) yang dilakukan secara rahasia dan rapi, selanjutnya dikordinasikan penerapan aturan mainnya dengan lemhannas dan departemen-departemen maupun kementrian. Dengan demikian tugas, peran dan keberadaan pihak ke I menurut garis besar haluan negara merupakan hal yang legal dan wajar, sekalipun untuk kepentingan itu harus mengorbankan apa saja (abuse of power: terhadap demokrasi dan HAM) atau membuat sandiwara dan rekayasa apa saja. Itulah hukum yang berlaku dalam dunia politik, kepentingan kekuasaan dan intelejen.
Selanjutnya, pihak ke I lainnya adalah mereka yang menjadi inisiator membangkitkan neo NII, dalam rangka memberikan stigma negative terhadap umat Islam, menciptakan beban psikologis kepada umat Islam Indonesia yang hingga kini diposisikan sebagai produsen gerakan radikal bahkan pelaku teror. Sebagai aparat negara seharusnya mereka menggali potensi rakyat dan memberdayakan potensi tersebut ke tempat semestinya, bukan justru dijadikan instrumen politik untuk menggapai kekuasaan dan atau mempertahankan kekuasaan.
- Pihak ke II adalah pihak yang secara sengaja dan sadar menjalin hubungan dengan pihak ke I, yang dikenal dan dipahami sebagai pejabat intelejen militer sekaligus sebagai pejabat pemerintah dan Negara yang licik dan kejam.
- Pihak ke III, adalah orang-orang yang bersedia direkrut dan memposisikan dirinya sebagai pihak yang secara sadar telah terdorong dan termotivasi untuk berjihad secara ikhlas di jalan Islam namun terperosok dan terlanjur masuk ke dalam struktur gerakan Neo NII. Posisi mereka adalah sebagai korban tak sadar dari abuse of Power, sistem dan kebijakan politik maupun intelejen Orde Baru.
Baca : http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/nii-pks-dan-helmi-aminuddin-the-untold-story.htm
Pesan inti bagi muslim adalah bahwa peristiwa demi peristiwa, hari demi hari adalah bukti demi bukti janji Allah bagi yang istiqamah di jalan-Nya ber-Imamah Jama’ah ‘alaa Minhaj Nubuwah (IJaMN) — bukan ber-Faham Teologi, Madzhab Fiqh, Aliran Thariqat (Sufi), ormas-orpol (FT, MF, ATS, o-o) dan turunannya — adalah yang tak terkecoh, tak tertipu, tak termakan penyesatan, tak termudharati oleh fihak yang menyimpang dari jalan-Nya dan tak dibiarkan Allah mengarah kepada kesesatan (adh-dhaalliin) dibawah konspirasi al-maghdhuub ‘alaihim. Muncul dan berperannya FT, MF, ATS, o-o menandai berakhirnya IJaMN sepeninggal Nabi dan Khulafa-ur-Rasyidiin. Sejak munculnya, FT, MF, ATS, o-o berperan menyembunyikan : 1). IJaMN, 2). Konspirasi Pemerintahan Dunia Yahudi 3). Rekayasa Intelijen. Peran yang sama dimainkan oleh pada umumnya para pemegang integritas akademik ilmu-ilmu sosial yang berbaris rapi dan ketat dengan disiplin ilmunya di belakang konspirasi Yahudi. Demikian pula oleh yang selama ini dipandang sebagai kekuatan penegakan hukum.
http://nongharqadian.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar