Selamat Datang di Website Kami Info Jihad Internasinal

Donasi Untuk Keluarga Mujahid

Kamis, 19 Agustus 2010

Penduduk Afghan Blokir Jalan Karena Kematian Rakyat Sipil

(Info Jihad Internasional)_Ratusan warga Afghanistan memblokir sebuah jalan raya nasional pada hari Rabu untuk memprotes pembunuhan terhadap seorang ayah dan anak dalam serangan oleh pasukan NATO di daerah timur negara itu.

International Security Assistance Force (ISAF) mengatakan operasi Selasa malam itu dilakukan dalam mengejar pakar pembuatan bom Taliban dilakukan sedikitnya dua kali serangan.

Tetapi juru bicara kepolisian provinsi Abdul Ghafor mengatakan kepada AFP bahwa dua warga sipil telah tewas ketika pasukan koalisi pimpinan Amerika menyerbu sebuah rumah di distrik Rod Surkh, provinsi Nangahar pada hari Selasa, dan tiga orang lainnya ditahan.

"Pasukan koalisi masuk ke rumah dan membunuh ayah dan anak laki-laki. Mereka telah menangkap tiga orang. Mereka adalah warga sipil tak berdosa, mereka adalah petani dan tidak terkait dengan kelompok militan," katanya.

Ghafor mengatakan bahwa polisi telah menghubungi menteri dalam negeri dan NATO untuk mencoba membebaskan para tahanan.

Pernyataan ISAF berdalih bahwa pasukan internasional datangdan melakukan baku tembak dengan Taliban. Operasi tersebut tidak membunuh atau melukai setiap warga sipil, katanya.

Lebih 600 warga memblokir jalan utama sebagai bnetuk protes pada hari Rabu, seorang reporter AFP di lokasi itu melaporkan. Mereka meneriakkan "Matilah Amerika" dan "Matilah Karzai," mengacu pada Presiden Afghanistan Hamid Karzai.

Tol yang diblokir menghubungkan  Nangahar ke perbatasan negara tetangga Pakistan di timur, dan Kabul di barat laut.

Korban sipil merupakan isu panas di Afghanistan, sering dikutip oleh Presiden Hamid Karzai, yang telah berulang kali mendesak pasukan internasional untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan untuk melakukan operasi bersama dengan pasukan Afghanistan.

Korban sipil naik 31 persen dalam enam bulan pertama tahun 2010, PBB mengatakan pekan lalu, dengan korban kalangan anak-anak naik 55 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar