(Info Jihad Internasional)_WASHINGTON - FBI mengatakan seorang anggota Al Qoidah yang tinggal di Amerika selama 15 tahun telah menjadi kepala operasi kelompok ini. Ini berarti untuk pertama kalinya seseorang yang begitu akrab dengan masyarakat Amerika telah ditempatkan menjadi pemimpin serangan operasi Al Qoidah.
Pria bernama Adnan G Shukrijumah, 35 tahun, disebutkan mengambil posisi mastermind 9/11 Khalid Sheikh Muhammad yang ditangkap pada tahun 2003, menurut pernyataan agen FBI yang berbasis di Miami Brian LeBlanc kepada AP. Hal ini menjadikan pria tersebut sebagai salah satu petinggi Al Qoidah yang bisa disejajarkan dengan Usamah bin Ladin.
Shukrijumah dan dua pemimpin lainnya adalah bagian dari "dewan operasi eksternal" yang merancang dan menyetujui aksi teror dan perekrutan, namun dua pemimpin lainnya tersebut sudah gugur dalam sebuah serangan udara pesawat Drone Amerika. Hal ini secara de facto menjadikan Shukrijumah sebagai pengganti Khalid Sheikh Muhammad.
"Dia yang membuat keputusan sebuah operasi," kata LeBlanc yang memimpin penyelidikan terhadap Shukrijumah.
FBI telah mengejar Shukrijumah sejak tahun 2003. Dia dianggap sebagai pemimpin Al Qoidah dan menjadi penduduk permanen Amerika dengan kartu hijau.
Nama Shukrijumah mulai disebut-sebut awal tahun ini dalam surat dakwaan federal sebagai konspirator dalam kasus tiga orang yang dituduh merencanakan serangan bom di sistem kereta bawah tanah New York pada tahun 2009.
Shukrijumah juga diduga berperan dalam perencanaan serangan bom Al Qoidah di Norwegia dan serangan yang belum pernah dilaksanakan di kereta bawah tanah di Britania Raya, tapi Le Blanc mengatakan dia tidak ada kaitan langsung.
Shukrijumah mengikuti pelatihan kamp Al Qoidah di Afghanistan pada akhir 1990 an dan dia sudah dilabeli "berbahaya" di Amerika Serikat pada tahun 2004 oleh Jaksa Agung John Ashcoft. Amerika bahkan menawarkan hadiah 5 juta $ untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya dan FBI juga telah merilis foto rekaan terkini Shukrijumah dalam usaha perburuannya.
"Wajar ia akan fokus pada menyerang di Amerika Serikat," kata LeBlanc.
"Dia tahu bagaimana sistem bekerja. Dia tahu bagaimana untuk mendapatkan lisensi mengemudi. Dia tahu cara untuk mendapatkan paspor," ujar LeBlanc.
Ibu Shukrijumah, Zurah Adbu Ahmed pada hari Kamis didepan rumahnya di pinggiran kota Miramar, Florida mengatakan bahwa anaknya sering berbicara tentang apa yang dianggap sebagai ekses dari masyarakat Amerika, seperti alkohol dan narkoba dan para wanita yang mengenakan pakaian minim, tetapi ia tidak membenarkan kekerasan. Ibunya juga mengatakan ia tidak pernah berhubungan lagi dengan anaknya selama beberapa tahun ini.
"Anak ini tidak akan pernah melakukan hal-hal yang jahat. Dia bukan orang jahat," katanya. "Dia mencintai negara ini dia tidak pernah punya masalah dengan Amerika Serikat."
Sebelum mengenal Islam "radikal," Shukrijumah tinggal di Miramar bersama ibu dan lima saudaranya, yang mahir di ilmu komputer dan program kimia selama belajar di perguruan tinggi komunitas. Dia datang ke South Florida pada tahun 1995 ketika ayahnya, seorang ulama Muslim dan dai terlatih di Arab Saudi, memutuskan untuk mengambil tugas dakwah di sebuah masjid Florida setelah beberapa tahun di sebuah masjid di Brooklyn, NY
Pada beberapa waktu di akhir 1990-an, menurut FBI, Shukrijumah menjadi yakin bahwa ia harus berpartisipasi dalam "jihad", atau perang suci, untuk melawan penindasan yang dirasakan terhadap Muslim di tempat-tempat seperti Chechnya dan Bosnia.
Inilah yang mengarahkannya ke kamp-kamp pelatihan di Afghanistan, di mana ia menjalani pelatihan dasar dan lanjutan dalam menggunakan senjata otomatis, bahan peledak, taktik pertempuran, pengawasan dan kamuflase.
Shukrijumah lahir di Arab Saudi. Namun dia adalah warga negara Guyana, sebuah negara kecil di Amerika Selatan di mana ayahnya dilahirkan. Ayahnya meninggal pada tahun 2004.
Saat ia masih di Afghanistan, ia bertemu dengan anggota Al Qoidah baru - Jose Padilla, seorang warga negara Amerika yang pernah diduga berencana meledakkan sebuah bom "radioaktif kotor" dan sekarang dipenjara sejak 2007 dengan tuduhan sebagai pendukung terorisme di Miami. Pada satu titik, menurut interogasi dari Padilla dan tahanan Al Qoidah lainnya. Shukrijumah dan Padilla dipasangkan dalam komplotan untuk tugas mengisi sebuah apartemen dan beberapa bangunan bertingkat tinggi dengan gas alam dan kemudian meledakkanya, tetapi mereka belum berhasil.
FBI masih berharap untuk bisa mendakwa Shukrijumah di Florida Selatan, tapi kunci informasi penting mengenai dia saat ini ada pada tahanan Teluk Guantanamo seperti Khalid Sheikh Mohammed, namun akan sulit menjadikan Khalid Sheikh sebagai saksi.
Saat ini Shukrijumah masih bebas bepergian, dan mungkin suatu saat dia melakukan kejutan serangan didalam Amerika Serikat pada waktu yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar