Selamat Datang di Website Kami Info Jihad Internasinal

Donasi Untuk Keluarga Mujahid

Minggu, 15 Agustus 2010

Fitnah dalam Penangkapan Ustadz ABB

(Info Jihad Internasional)_Publik Indonesia oleh TVOne  disuguhi pemandangan yang menyesakkan dada dengan diulang-ulangnya penayangan penangkapan KH. Abu Bakar  Ba’asyir (72 tahun)  yang akrab disapa Ustadz ABB atau Ustadz Abu.Pasalnya penangkapan Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT)  di halaman Polres Banjar Patroman Jawa Barat itu over acting!.  Mobil rombongan Ustadz Abu dikepung,  kaca mobilnya dipecahkan, dan sopirnya diringkus seperti penjahat hina.  Padahal di dalam mobil itu terdapat istri Ustadz Abu dan nenek-nenek lainnya. Sungguh tidak manusiawi!

Lebih-lebih penangkapan demonstrative itu dilakukan dua hari menjelang bulan Ramadhan 1431H. Sehingga bagi umat Islam penangkapan ulama sepuh yang memang selalu lugas dan tegas dalam ceramahnya itu adalah kado kezaliman dalam menyambut bulan Ramadhan.  Hal ini mengulang intimidasi Mabes Polri terhadap dakwah Islam dan para aktivisnya pada awal Ramadhan tahun lalu.  Waktu itu Kadivhumas Mabes Polri Irjenpol Nanan Sukarna mengumumkan bahwa polri akan melakukan pengawasan pada dakwah selama bulan Ramadhan.
Tindakan represif itu jelas mengguratkan rasa sakit dalam hati setiap umat Islam  yang masih ada iman di dadanya dan sangat menghargai institusi ulama sebagai pewaris nabi (waratsatul anbiya).  Dan Ustadz ABB adalah sosok ulama yang bisa disebut waratsatul anbiya karena sikapnya yang lurus istiqomah dan menerangkan Islam apa adanya tentang aqidah, syariah, daulah, dan jihad fi sabilillah, juga karena ketajaman kalimat dan hujjah-hujjahnya, serta kesederhanaan hidupnya.
Orang yang  melihat dari dekat sosok Ustadz ABB, pasti yakin sekali bahwa tuduhan polisi beliau mendanai pelatihan militer di Aceh sampai 700 juta tidak masuk akal.  Pasalnya, ustadz ABB sangat sederhana.   Waktu saya bersama Habib Rizieq  dan KH. Mudzakir Siddiq membezoek beliau  di Mabes Polri sehari setelah ditahan, beliau dengan tertawa kecil mengatakan kalau saya punya uang sebesar itu, ya lebih baik untuk membangun sekretariat JAT.  Beliau tambahkan, “Untuk kantor JAT di Solo kita baru bisa sewa 18 juta pertahun”.
Pasca membezoek Ustadz ABB, saya membacakan pernyataan FUI mengecam penangkapan tersebut dan menilainya sebagai rekayasa serta menuntut  agar polisi segera membebaskan Ustadz ABB tanpa syarat.  Sebab memang beliau tidak bersalah. Dan polisi tidak punya alat bukti kecuali hanya keterangan saksi dari anggota/mantan anggota JAT yang tertangkap. Menurut laporan yang diperoleh FUI, anak-anak yang ditangkap itu disiksa. Dan kesaksian di bawah penyiksaan tentu diragukan kebenarannya.
Adalah tersangka pelatihan Aceh bernama Luthfi Haidaroh alias Ubaid  yang menyanyi bahwa Ustadz Abu terlibat.  Ustadz Abu membantah kesaksian Ubaid ini dan menyatakan bahwa Ubaid dulu sudah dikeluarkan oleh beliau dari JAT, karena punya aktivitas sendiri (di luar kontrol Ustadz Abu). Kabarnya Ubaid ini pulalah yang menyanyi bahwa Ustadz ABB ketemu dan merestui Amrozi cs. yang mau ngebom ke Bali di Solo sehingga beliau dijebloskan ke penjara karenanya. Sehingga Ubaid ini patut dicurigai sebagai player.
Player yang patut dituduh paling bertanggung jawab atas apa yang dituduhkan kepada Ustadz ABB  adalah seorang disertir polisi bernama Sofyan Tsauri. Dia yang merekrut dan melatih anak-anak muda dari JAT, FPI Aceh, dan Jamaah Ustadz Aman Abdurrahman. Menurut laporan yang diterima FUI, selain berhasil melatih anak-anak menembak dengan peluru tajam di Mako Brimob Kelapa Dua, Sofyan Tsauri memasok senjata untuk pelatihan militer di Aceh yang kemudian disangkakan sebagai pelatihan teroris. FUI juga mendapatkan laporan bahwa Sofyan ini menawarkan kepada pihak-pihak  di Jawa Tengah  untuk pelatihan militer dan menawarkan uang 500 juta rupiah untuk itu.
Bagaimana seorang disertir bisa melatih di Mako Brimob dan memasok senjata?. Pasti ada main dengan orang dalam.  Kadiv Humas Mabes Polri Edward Aritonang mengakui hal itu. Ada dua anggota polri aktif yang terlibat kegiatan Sofyan, yakni Tatang Mulyadi dan Abdi Tunggal yang menyerahkan senjata dan amunisi dari gudang senjata (Vivanews 10/8).
Dengan demikian jelaslah bahwa tuduhan bahwa Ust. ABB terlibat pelatihan militer di Aceh adalah fitnah.  Dan penangkapan beliau yang menjatuhkan harkat dan martabat seorang ulama yang sudah sepuh adalah fitnah. Dan fitnah itu sesuatu kezaliman yang dimurkai Allah. Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang memfitnah kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, Maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar. (QS. Al Buruj 10).
Semoga keluarga besar Polri memahami bahaya fitnah dan menjauhkan diri dari merekayasanya. Apalagi kepercayaan masyarakat terhadap polri telah jatuh dengan kasus Bibit Chandra, kapolri telah berbohong di depan parlemen tentang adanya rekaman tilpun antara Ary Muladi dan Ade Raharja, dan kapolri ketahuan “sengaja” memproses opsi A pada kasus Bank Century padahal DPR menetapkan opsi C yang harus ditangani.  Mantan Kabareskrim Komjenpol Susno Duaji pernah mengatakan bahwa terkait kasus rekayasa Bibit Chandra, Kapolri bohong lima kali dalam sehari. Wah-wah-wah…Kalau di depan parlemen Kapolri bisa bohong, apa dalam kasus Ustadz ABB tidak bohong?. Wallahua’lam!
http://www.suara-islam.com/news/muhasabah/komentar-mak/1086-fitnah-dalam-penangkapan-ustadz-abb-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar