KABUL : NATO mengumumkan pada hari Jumat tewasnya dua tentaranya di Afghanistan, dalam dua serangan terpisah selama dua puluh empat jam.
Kolonel Wayne Shanks, juru bicara pasukan sekutu: " seorang tentara AS tewas hari ini dalam sebuah serangan bersenjata di Afghanistan timur sebagaimana satu tentara lain tewas dalam bom pinggir jalan di sisi jalan selatan negara itu."
Sumber resmi menunjukkan bahwa jumlah tentara NATO yang tewas di Afghanistan bulan ini menjadi 23 personel, yang menurut para pengamat ini adalah angka yang jauh dibawah kenyataan.
NATO membunuh 11 warga sipil Afghanistan timur
Sementara itu menurut para saksi mata, ribuan penduduk desa berkumpul di Afghanistan timur Jumat ini untuk memprotes operasi yang dilakukan pasukan yang dipimpin NATO di malam hari yang mengakibatkan terbunuhnya 11 warga sipil.
Berita Reuters memberitakan bahwa penduduk wilayah Sarkharod dekat kota Jalalabad di provinsi Nangrahar Afghanistan timur mengkonfirmasi bahwa para demonstran membawa mayat warga sipil dan meminta NATO untuk memberikan penjelasan tentang pembantaian itu.
Juru bicara pasukan NATO mengakui bahwa pasukan asing dan Afghanistan telah melakukan beberapa operasi di daerah itu akan tetapi menyatakan tidak mengetahui ada warga sipil yang terbunuh.
Serangan penjajah di rumah-rumah rakyat Afghanistan yang tidak bersalah
Pasukan penjajah yang sebagian besar adalah Amerika Serikat telah melancarkan operasi singkat pada malam hari yang biasanya menargetkan rumah warga Afghanistan dengan dalih terdapat militan bersenjata atau menyembunyikan pejuang Taliban.
PBB melaporkan bahwa tahun lalu telah terjadi pembunuhan warga sipil dengan jumlah terbesar sejak pecahnya perang di Afghanistan pada tahun 2001.
Para pejabat Afghanistan mengatakan bahwa hampir 170 warga sipil Afghanistan terbunuh antara Maret dan April, yaitu meningkat 33 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar