CIKAMPEK - Dalam dua hari berturut-turut, Densus 88 kembali melancarkan aksinya, mereka menggerebek tiga lokasi berbeda, Cawang, Cikampek dan Sukoharjo.
6 orang yang diduga "teroris" dibekuk Densus 88 dalam aksi penggerebekan di Cawang dan Cikampek. 5 diantaranya dibunuh dengan dalih melakukan perlawanan sementara 1 orang lainnya ditangkap.
Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, awalnya tim Densus sedang mengejar tersangka "teroris" yang selama ini terkait "teroris" Aceh. Diduga mereka akan melarikan diri dari Jakarta.
"Pukul 12.00 WIB lebih sekitar pukul 13.00 WIB di Cawang diketahui ada pelarian DPO Maulana," ujar Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang saat jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Rabu (12/5).
Maulana memang sudah diburu polisi sejak lama. Ia juga diburu Polda Kalimantan Timur terkait kasus jual beli senjata pada tahun 2009.
"Pernah juga ditahan di Malaysia terkait internal security act," imbuhnya.
"Di jalan Maulana mencoba menembak dengan revolver bersama dua kawannya. Petugas melakukan penembakan dan 3 orang meninggal dunia," ungkapnya.
Setelah "berhasil" melumpuhkan pelaku "teroris" di Cawang, Densus langsung mengejar ke Cikampek. Di lokasi ini, Densus juga mendapat perlawanan yang sama sengitnya dari kelompok yang diduga salah satunya bernama Saptono.
"S alias Saptono, Saptono itu adik Jaja yang tertembak di Polsek Lempung Aceh," kata Edward.
Menurut yang dilaporkan detik.com, Saptono sangat mahir menggunakan senjata api dan amunisi. Ia pernah ditangkap di Cimelati, Banten. Saat disergap, Saptono bersama dua orang melawan petugas.
Kini lima jenazah itu telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati. Sejumlah barang bukti juga telah disita dari tangan pelaku.
"Disita senjata api di Cikampek (jenis) revolver. Di Cawang sejumlah peluru AK 47 dan M16 dalam jumlah besar. Tersangka yang masih hidup masih diinterogasi," pungkasnya.
Dalam peristiwa lainnya, Densus kembali melancarkan aksinya pada pagi ini (13/5) di wilayah Sukoharjo.
Densus 88 menggerebek sebuah rumah di Desa Baki Pandeyan Rt 3 RW 6, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Peristiwa terjadi pagi ini sekitar pukul 08.39.
Puluhan anggota Densus berseragam lengkap membongkar paksa rumah yang berada dalam keadaan terkunci. Petugas kemudian membongkar paksa dan masuk ke dalam. Rumah tersebut terletak di antara ruko-ruko. Di depan rumah terdapat papan bertulsikan Stroom aki dan Jual Beli aki.
Berdasarkan laporan detik.com, seorang anggota Densus nampak membawa senjata laras panjang jenis M-16. Densus juga menemukan satu senjata tipe revolver dan ratusan peluru dari dalam rumah. Saat ini Kepala Desa, Ketua RW dan Wakapolres Sukoharjo dibawa masuk petugas ke dalam rumah
Penggerebekan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Pada saat digerebek kondisi rumah terkunci rapat. Densus akhirnya membongkar paksa rumah. Terdengar ada suara pecahan kaca dari dalam rumah.
Densus 88 tidak menangkap satu orang pun dari dalam rumah yang digerebek di Desa Baki Pandeyan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Namun diduga dua orang terduga "teroris" sudah ditangkap Densus di lain tempat.
"Kata petugas sudah menangkap dua orang. Satu ditangkap tadi malam satu tadi pagi," ujar Kepala Desa Baki Pandeyan, Parjiyo saat ditemui di TKP, Kamis (13/5).
Informasi itu diperoleh Parjiyo dari petugas Densus saat ikut diajak meninjau ke dalam rumah. Parjiyo juga mengatakan bahwa sejumlah senjata disita petugas dari dalam rumah.
Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, awalnya tim Densus sedang mengejar tersangka "teroris" yang selama ini terkait "teroris" Aceh. Diduga mereka akan melarikan diri dari Jakarta.
"Pukul 12.00 WIB lebih sekitar pukul 13.00 WIB di Cawang diketahui ada pelarian DPO Maulana," ujar Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang saat jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Rabu (12/5).
Maulana memang sudah diburu polisi sejak lama. Ia juga diburu Polda Kalimantan Timur terkait kasus jual beli senjata pada tahun 2009.
"Pernah juga ditahan di Malaysia terkait internal security act," imbuhnya.
"Di jalan Maulana mencoba menembak dengan revolver bersama dua kawannya. Petugas melakukan penembakan dan 3 orang meninggal dunia," ungkapnya.
Setelah "berhasil" melumpuhkan pelaku "teroris" di Cawang, Densus langsung mengejar ke Cikampek. Di lokasi ini, Densus juga mendapat perlawanan yang sama sengitnya dari kelompok yang diduga salah satunya bernama Saptono.
"S alias Saptono, Saptono itu adik Jaja yang tertembak di Polsek Lempung Aceh," kata Edward.
Menurut yang dilaporkan detik.com, Saptono sangat mahir menggunakan senjata api dan amunisi. Ia pernah ditangkap di Cimelati, Banten. Saat disergap, Saptono bersama dua orang melawan petugas.
Kini lima jenazah itu telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati. Sejumlah barang bukti juga telah disita dari tangan pelaku.
"Disita senjata api di Cikampek (jenis) revolver. Di Cawang sejumlah peluru AK 47 dan M16 dalam jumlah besar. Tersangka yang masih hidup masih diinterogasi," pungkasnya.
Dalam peristiwa lainnya, Densus kembali melancarkan aksinya pada pagi ini (13/5) di wilayah Sukoharjo.
Densus 88 menggerebek sebuah rumah di Desa Baki Pandeyan Rt 3 RW 6, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Peristiwa terjadi pagi ini sekitar pukul 08.39.
Puluhan anggota Densus berseragam lengkap membongkar paksa rumah yang berada dalam keadaan terkunci. Petugas kemudian membongkar paksa dan masuk ke dalam. Rumah tersebut terletak di antara ruko-ruko. Di depan rumah terdapat papan bertulsikan Stroom aki dan Jual Beli aki.
Berdasarkan laporan detik.com, seorang anggota Densus nampak membawa senjata laras panjang jenis M-16. Densus juga menemukan satu senjata tipe revolver dan ratusan peluru dari dalam rumah. Saat ini Kepala Desa, Ketua RW dan Wakapolres Sukoharjo dibawa masuk petugas ke dalam rumah
Penggerebekan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Pada saat digerebek kondisi rumah terkunci rapat. Densus akhirnya membongkar paksa rumah. Terdengar ada suara pecahan kaca dari dalam rumah.
Densus 88 tidak menangkap satu orang pun dari dalam rumah yang digerebek di Desa Baki Pandeyan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Namun diduga dua orang terduga "teroris" sudah ditangkap Densus di lain tempat.
"Kata petugas sudah menangkap dua orang. Satu ditangkap tadi malam satu tadi pagi," ujar Kepala Desa Baki Pandeyan, Parjiyo saat ditemui di TKP, Kamis (13/5).
Informasi itu diperoleh Parjiyo dari petugas Densus saat ikut diajak meninjau ke dalam rumah. Parjiyo juga mengatakan bahwa sejumlah senjata disita petugas dari dalam rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar