Ajang pemilihan ratu sejagad (Miss World) yang rencananya digelar di Bali 2014, mengundang kontroversi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pemerintah melarang kompetisi itu, meski alasannya untuk mempromosikan pariwisata negeri.
"Masih banyak seni budaya dan wisata kita yang alami yang masih bisa digali dan dikenalkan ke dunia. Pemerintah tidak perlu mengimpor acara dari luar untuk alasan meningkatkan pariwisata kita," ujar Ketua MUI KH Amidhan ketika dihubungi INILAH di Jakarta, Sabtu 29 Mei.
Kabar bahwa Pulau Bali akan menjadi tempat digelarnya ajang pemilihan Miss World 2014, keluar dari Gubernur Bali I Made Mangku Pastika ketika memberikan sambutan dalam Kongres FIABCI (Federasi Real Estate Internasional) ke-61 di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Kamis 27 Mei.
Meski digelar di Pulau Dewata yang mayoritas agama penduduknya bukan muslim, KH Amidhan tetap tidak setuju. Ia berpendapat, Bali adalah tetap bagian dari NKRI. Bila acara itu tetap digelar, KH Amidhan menilai, pemerintah mencederai perasaan umat muslim.
"Acara itu kan ada bagian-bagian yang memamerkan (aurat), sementara mayoritas penduduk adalah umat muslim. Meski dilakukan di Bali tidak usahlah, Bali kan juga bagian dari NKRI," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar