CHAPA DARA - Seorang ulama terkemuka muslim yang menjadi tokoh perdamaian di Afghanistan telah terbunuh di Afghanistan timur bersama dua anggota keluarganya.
Kepala kepolisian propinsi Kunar, Jenderal Khalilullah Zaiyie mengatakan hari Senin seorang ulama bernama Gul Rahman beserta saudara dan kerabatnya tewas minggu kemarin di distrik Chapa Dara saat mereka kembali ke rumah mereka.
Beberapa waktu terakhir sebelum kematiaannya, Gul dikenal sebagai tokoh aktif yang menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Afghanistan. Selain itu, Gul adalah ulama besar di daerahnya dan anggota dewan ulama untuk Afghanistan timur.
Di hari itu juga dua tentara koalisi NATO dan satu staf layanan militer Amerika juga dilaporkan tewas di Afghanistan selatan. NATO sendiri tidak menyebutkan secara terperinci tentang kewarganegaraan para korban tersebut. Menurut data di lapangan, para korban tewas karena ledakan bom di pinggir jalan.
Sudah duapuluh lima tentara NATO, termasuk diantaranya 16 anggota layanan militer AS dilaporkan tewas di Afghanistan sepanjang bulan ini. Kebanyakan korban tewas justru banyak ditemukan di Afganistan selatan di mana pasukan NATO sedang bergerak untuk menggelar 'operasi keamanan' di Kandahar.
Insiden pengeboman memang sudah menjadi kisah sehari-hari yang mewarnai Afganistan. Akhir minggu ini seorang pelaku pengeboman meledakkan dirinya di depan rumah milik polisi perbatasan Afghanistan. Kepala kepolisian Kandahar, Zazai Sher Muhammad mengatakan sedikitnya tiga orang terluka dalam serangan tersebut.
"Seorang pengebom yang berkendara sepeda motor meledakkan dirinya ketika sampai di dekat pintu gerbang." kata Zazai.
Tapi menurut Zelmai Ayubi, juru bicara gubernur propinsi Kandahar, korban luka keseluruhannya ada 4 orang. Mereka semua adalah para polisi perbatasan. Ia mengatakan selain pelaku ada juga pelaku lain yang ditembak mati sebelum ia sempat meledakkan dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar