“Subhanallah!!” “Allahu Akbar!!” Itulah yang mampu diucapkan relawan MER-C yang menjadi Tim untuk Gaza saat menghadiri dan menyaksikan ribuan orang berkumpul memenuhi acara konferensi pers yang diadakan oleh IHH Turki di Istanbul Sabtu kemarin (22/5). Konferensi pers dilakukan di Pelabuhan Turki yang terletak di Distrik Eminonu tepatnya di dekat kapal “Mavi Marmara” yang merupakan salah satu kapal penumpang IHH Turki yang akan ikut berlayar menembus blokade Israel menuju Jalur Gaza.
Kapal bernama “Mavi Marmara” ini juga yang akan membawa Tim MER-C Indonesia untuk kembali mencoba memasuki Jalur Gaza meskipun Departemen Luar Negeri RI menyatakan tidak menyarankan WNI untuk pergi ke Gaza dengan alasan kondisi yang belum kondusif. Namun semua aggota Tim MER-C yang mengikuti pelayaran ini sudah paham dengan kondisi yang akan mereka hadapi dan siap dengan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Selain dihadiri oleh seluruh partisipan pelayaran dari berbagai penjuru dunia, konferensi pers tersebut juga dihadiri oleh sejumlah Pejabat Turki dan Majelis Ulama Turki. Isu Palestina memang sungguh luar biasa!! Isu ini mampu menyatukan berbagai golongan, lembaga, komunitas, agama, dll.
Isu Palestina tidak hanya dipandang sebagai isu terkait agama tertentu maupun pergerakan tertentu. Isu Palestina sudah dipandang sebagai isu yang lebih besar dan terbesar saat ini, sebuah penindasan, sebuah kejahatan kemanusiaan yang harus dihentikan.
Bahkan Ann wright, seorang pensiun US Army Reserve Colonel dan Mantan Diplomat AS yang memutuskan untuk berhenti pada bulan Maret 2003, sebagai aksi menentang keputusan Bush tentang perang Irak, menyatakan akan ikut berpartisipasi dalam Flotilla to Gaza 2010.
Salah satu pernyataan Ann adalah,”Hanya 44 macam produk yang diijinkan masuk ke Jalur Gaza oleh Pemerintahan Amerika, Pemerintahan Israel, dan Pemerintahan Mesir. Siapa yang dapat bertahan hidup dengan keadaan seperti ini?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar