MOGADISHU - Pemerintah Somalia dan kelompok 'Islam moderat' Ahlu Sunnah yang selama ini mengkonfrontasi Harakah Al Shabaab Mujahidin, pada hari Sabtu (6/3) menegaskan tekad mereka untuk mengencangkan kerja sama dalam perang melawan 'pemberontak'.
Dalam pertemuan tingkat tinggi antara gerakan Ahlu Sunah dan pemerintahan transisi Somalia, kedua belah pihak mengulangi rencana mereka untuk menyatukan kekuatan mereka dalam memerangi Al Shabaab, kata Syaikh Omar Syaikh Mohamed Farah, Kepala Operasi untuk Ahli Sunnah.
Syaikh Mohamed menambahkan setelah pertemuan yang diadakan di istana presiden di Mogadishu bahwa kedua belah pihak juga sepakat bahwa mereka sepenuhnya mendukung kesepakatan yang baru-baru ini dicapai oleh kedua belah pihak pada perundingan di ibukota Ethiopia, Adis Ababa.
Perjanjian tersebut menetapkan bahwa kelompok Ahlu Sunnah akan dimasukkan ke dalam pembagian kekuasaan pemerintah, termasuk pemberian beberapa jabatan menteri untuk Ahlu Sunnah.
Pejabat pemerintah Somalia dan kepemimpinan kelompok moderat ini berterima kasih kepada komunitas internasional atas dukungan terhadap rakyat Somalia dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas pada negaranya.
Pertemuan yang dihadiri oleh Presiden Somalia Sheikh Sharif Sheikh Ahmed, dan ketua parlemen Somalia serta pimpinan tinggi Ahlu Sunnah ini muncul bersamaan dengan munculnya spekulasi media bahwa pemerintah akan melakukan operasi ofensif untuk merebut kembali sejumlah wilayah dari Al Shabab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar