David Headley, warga negara AS-Pakistan mengaku bersalah atas keterlibatannya dalam insiden serangan ke Mumbai, India pada tahun 2008. Dalam persidangan di Chicago, ia juga mengaku bersalah telah merencanakan serangan balasan ke kantor Jyllands-Posten, surat kabar Denmark yang memuat kartun-kartun Rasulullah Muhammad Saw.
Headley tertangkap oleh aparat FBI pada bulan Oktober 2009 saat ia akan naik ke pesawat menuju Philadelphia. Selama proses penyelidikan oleh tim investigasi AS, lelaki berusia 49 tahun ini dinilai cukup kooperatif. Hakin pengadilan distrik Chicago, Harry Leinenweber mengatakan, Headley terancam hukuman penjara seumur hidup jika semua dakwaan terbukti.
Dalam permohonan banding dengan para jaksa penuntut, Headley mengaku bersalah atas 12 dakwaan konspirasi untuk menghindari hukuman mati dan berharap ia tidak diekstradisi ke India, Pakistan atau Denmark sesuai yang dijanjikan oleh jaksa penuntut. Atas pengakuan itu, jaksa juga menyatakan akan meringankan tututan hukumannya. Namun hakim mengatakan tidak ada jaminan janji itu akan dikabulkan.
Pengadilan AS sudah mendakwa tiga orang lainnya dalam kasus ini, termasuk seorang pengusaha Chicago kelahiran Pakistan yang sekarang sudah berada dalam tahanan dan dua orang Pakistan yang diduga sebagai anggota kelompok Islamis. Tapi dua orang ini tidak ditahan.
Jaksa Agung AS, Eric Holder mengatakan, pengadilan bukan hanya berhasil membuat tersangka mengakui kesalahannya, tapi mereka juga berhasil mendapatkan informasi intelejen yang berharga dari David Headley tentang aktivitas para teroris. Sebelumnya, Headley mengaku tidak bersalah atas tuduhan bahwa ia telah memberikan dukungan dan menyediakan material dalam serangan ke tempat-tempat umum di India.
Dokumen-dokumen pengadilan menunjukkan bahwa Headley mengakui tentang keterlibatannya dengan kelompok Islamis, Lashkar-e-Taiba di Pakistan, kelompok yang dituding bertanggung jawab atas serangan di Mumbai. Headley mengaku sudah menjalin kontak dengan kelompok itu sejak tahun 2002. Menurut jaksa penuntut, Headley mengubah nama aslinya, Daud Gani tahun 2006 setelah mendapat berita dari anggota Lashkar bahwa ia akan ditugaskan ke India untuk melakukan tugas pemantauan.
Serangan ke Mumbai menewaskan 166 orang, enam diantaranya warga negara AS. Akibat insiden itu, India menangguhkan proses perdamaian dengan Pakistan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar