Pentagon mengumumkan dalam laporan tahunannya bahwa jumlah kekerasan seksual yang terjadi dalam militer AS telah melonjak sebesar 11 persen pada tahun 2009, termasuk kenaikan sebesar enam belas persen di daerah perang.
Kementrian Pertahanan Amerika mengatakan sejauh ini tercatat sejumlah pengaduan yang melibatkan 3.230 anggota militer, baik sebagai korban dan pelaku, demikian keterangan yang disampaikan Selasa 16 Maret.
Jumlah yang menunjukkan peningkatan berarti bila dibandingkan dengan tahun 2008 yang tercatat 2.908 .
Data yang mengejutkan ini dirilis oleh Pentagon dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran akan masalah yang semakin banyak di kalangan militer negara agresor Amerika.
Korban kekerasan dalam militer diijinkan untuk melaporkan kejahatan terhadapnya tanpa memberitahu komandan mereka.
Namun, ini merupakan "pelaporan terbatas" yang berarti bahwa kasus tersebut belum tentu maju ke tahap penyelidikan atau pengadilan militer.
Dalam laporan tersebut, pelecehan seksual didefinisikan sebagai perkosaan, sodomi dan kontak seksual yang tidak diinginkan, termasuk menyentuh bagian tubuh pribadi. Itu tidak termasuk pelecehan seksual yang ditangani oleh kantor lain di militer.
Minggu lalu dalam laporan mengejutkan lain dari Pentagon, terungkap bahwa lebih dari 3.500 veteran perempuan diperkosa di militer AS tahun 2009.
Ini berarti bahwa perempuan yang bergabung dalam militer Amerika dalam perang di Irak dan Afghanistan lebih mungkin diperkosa oleh tentara Amerika sendiri daripada terbunuh oleh tembakan musuh.
Meskipun pemerintahan Presiden Barack Obama sangat menyadari masalah seksual di militer AS, dapat dikatakan terlambat dalam menangani masalah ini, dan Obama justru malah meminta Kongres untuk memberikan lebih banyak uang untuk program-program pencegahan dan biaya perang tambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar