Kopral Sarah Bryant, 26, terbunuh bersama dengan rekannya Kopral cadangan Sean Robert Reeve, 28, Kopral Richard Larkin, 39, dan Paul Stout, 31, ketika kendaraan Land Rover Snatch mereka dihantam bom di pinggir jalan, Juni tahun 2008 silam.
Setelah enam hari dilakukan pemeriksaan terhadap kematian mereka, muncullah kritik-kritik pedas terhadap peralatan dan pelatihan pasukan yang ada. Petugas pemeriksa, David Masters mengatakan, pelatihan yang diberikan kepada para prajurit selama ini kurang memadai.
Ia sendiri mendengar laporan dari beberapa orang terdekatnya bahwa tentara Inggris tidak pernah dilatih menggunakan detektor logam, karena kurangya peralatan.
Selain itu Masters menyoroti keterbatasan fasilitas keamanan kendaraan Land Rover Snatch. Hasil pemeriksaan intensif juga mengungkap, beberapa komandan dari pasukan Inggris sebelumnya pernah meminta penggantian Land Rover tersebut tapi ditolak karena keterbatasan dana.
Perdana Menteri Gordon Brown yang dituduh sebagai biang keladi terpaksa membela diri minggu lalu ketika ia memberikan bukti dalam penyelidikan kasus-kasus di Irak. Ia mengatakan,"Sekali ada permintaan kendaraan baru, kemudian uang tersedia, saya kira dalam beberapa bulan kendaraan tersebut sudah ada."
Para pejabat yang bepergian dengan Brown selama kunjungan ke Afghanistan akhir pekan ini juga mengumumkan akan ada sekitar 200 kendaraan lapis baja baru untuk menggantikan Land Rover Snatch yang diharapkan dapat tersedia beberapa minggu ke depan.
Tapi kelompok konservatif memprotes pengumuman tersebut, karena kontrak asli transaksi kendaraan lapis baja tersebut menunjukkan angka 400 unit. Mereka spontan menuduh pemerintah memang sengaja memotong jumlah kendaraan tersebut dengan tujuan memperoleh setengah dari anggaran dana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar