Kaum muslimin di Balkan mengadakan peringatan ke enam tahun pembakaran masjid Albayrak di Beograd, yang dibangun pada tahun 1557 dan Serbia telah membakarnya pada 18 Maret 2004 lalu, setelah terjadinya bentrokan antara etnis Serbia dengan Albania di Kosovo. Pembakaran masjid itu masih menjadi perdebatan di pengadilan Serbia, setelah enam tahun kejadian itu berlalu dan Serbia mendapat 20 tuduhan atas pembakaran masjid tersebut.
Sekretaris dari Kepemimpinan Islam Serbia, Eldin Ohchiric mengatakan: "Ini sangat memalukan, Serbia telah melalaikan kewajibannya melindungi warga negaranya yang Muslim, dan tidak menuntut para pelaku kepengadilan, Serbia tidak memenuhi janjinya untuk membangun kembali masjid yang telah mereka bakar, yang merupakan satu-satunya yang tersisa di ibukota Beograd dari 273 masjid yang pernah ada yang semuanya telah dihancurkan oleh pihak berwenang Serbia pada masa lalu."
Dia menambahkan: "Setelah bertahun-tahun kami belum menerima bantuan apa pun, negara tidak netral dan mereka tidak melihat kaum muslimin disini sebagai warga negara," ditambahkan juga bahwa orang-orang Serbia telah menghancurkan masjid lain di kota Nis Serbia dan membakar ribuan buku.
Ohchiric menyatakan bahwa "Serbia telah melakukan serangan terhadap umat Islam dan masjid-masjid, membakar dan menghancurkan kebudayaan umat Islam, bukan sekedar serangan terhadap kaum muslimin saja, namun hal ini merupakan serangan terhadap warga di Serbia dan serangan terhadap salah satu bentuk mosaik budaya di negeri ini," dan ia menyatakan bahwa para pelaku sudah seharusnya menerima hukuman, meskipun telah enam tahun berlalu kejadian tersebut.
"Kami masih menunggu pemerintah Serbia memenuhi janji mereka, dan kami saat ini sedang mencari bantuan dari luar untuk mengembalikan masjid Albayrak yang telah hancur," kata Ohchiric.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar