Masyarakat di 40 kota di dunia dari Montreal di Kanada hingga Cape Town di Afrika Selatan dan berbagai tempat lainnya di berbagai belahan dunia melakukan aksi untuk memperingati "minggu Apartheid Israel" yang ke 6, Senin 1 Maret.Aksi protes ini dilakukan sebagai bentuk penentangan terhadap penindasan yang dilakukan zionis Israel terhadap rakyat Palestina.
"Acara ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas kesuksesan dari gerakan boikot, pemutusan hubungan dagang dan sangsi di level global," demikian tulis perancang kegiatan ini dalam situs mereka.
Event global ini menampilkan pidato dan aksi unjuk rasa mengenai nasib buruk bangsa Palestina dan kekejaman zionis Israel.
Beberapa isu yang turut diusung dalam acara ini seperti adanya hari Nakba, pemenjaraan aktivis Palestina, diskriminasi buruh dan pembangunan tembok pemisah oleh Israel di Tepi Barat.
Israeli Apartheid Week (IAW) mengatakan bahwa aksi ini sesuai dengan mementum 1 tahun perang di Gaza tahun lalu.
Aksi IAW pertama diselenggarakan oleh mahasiswa Arab di Universitas Toronto tahun 2005 sebagai wujud solidaritas kepada rakyat Palestina dan negara lain yang ditekan.
Tahun 2006 IAW berkembang hingga Montreal dan Oxford, dan bertambah 5 lokasi lagi tahun 2007 termasuk New York.
Tahun 2008, 19 kota baru ikut berpartisipasi dan di tahun 2009 aksi ini dilakukan di 27 kota. Dan tahun 2010 ini dilakukan di 40 kota sebagai bagian kampanye kepedulian terhadap Palestina.
Boikot
D’Orazio, koordinator media dari Mahasiswa Penentang Apartheid Israel di Universitas Carleton mengatakan tujuan event ini juga untuk memboikot Israel.
Pihaknya berharap agar Universitas tempatnya bernaung mau memutus hubungan kerjasama dengan perusahaan Israel. Tujuannya adalah membuat Universitas Carleton menjadi universitas pertama di Kanada yang secara penuh memutus hubungan kerjasama dengan perusahaan Israel.
Pada bulan Februari 2009, Hampshire College menjadi institut pertama di Amerika yang memutuskan kerjasama dengan perusahaan yang terlibat dalam pendudukan Israel di Palestina.
Patut ditunggu bagaimana tindakan negara-negara muslim di dunia dan OKI dalam bersiakap terhadap Israel, apakah mereka bisa berbuat banyak melihat penderitaan rakyat Palestina sebagai sesama saudara muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar