Begitu jenazah tiba di rumah orang tua Dulmatin yang berada persis didepan pasar Petarukan Pemalang, peti langsung diusung oleh para pelayat dan dimasukkan kedalam rumah sekaligus toko yang bercat hijau tersebut.
Setelah peti jenazah dibuka dan keluarga menyaksikan kondisi jenasah, kemudian keluarga memperbolehkan para pelayat yang mayoritas laki-laki untuk melihat keadaan jenazah. Para wartawan tidak diperbolehkan mengambil gambar jenazah kecuali dari MuslimDaily.

Rencananya jenazah akan dikuburkan pada pukul 8 pagi ini dipemakaman desa. Tanggapan dari warga sekitar sama sekali tidak mempermasalahkan jenazah Dulmatin dikuburkan di desa setempat. Aneh memang, biasanya jika ada "teroris" yang mati maka suara-suara penolakan penguburan santer terdengar, tapi kenapa yang ini tidak? Apa karena dia dihargai 10 juta dolar, sehingga sekarang tidak perlu repot-repot membuat propaganda penolakan penguburan? Wallahua'lam.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar